BalapMotor.Net – Musim 2016 menurut Crutchlow bukanlah musim terbaiknya meskipun berhasil mendapatkan dua kemenangan di sepanjang musim ini. Pembalap LCR Honda menjadi pembalap Inggris pertama yang memenangkan balapan di kelas utama sejak Barry Sheene pada tahun 1981 ketika ia menang di GP Ceko, kemudian di GP Australia pada bulan Oktober.
Crutchlow juga berhasil meraih pole saat di Silverstone, di mana dia berhasil keluar menjadi runner up, dan kembali naik podium di Sachsenring. Namun, menurutnya musim terbaiknya ia dapat saat masih bersama Yamaha Tech 3 di tahun 2011-2013.
“Ini musim yang baik, tentu saja. Tetapi saya tidak berpikir kalau di musim ini merupakan musim terbaik saya, seperti itu,” kata kata Crutchlow kepada Autosport. “Saya pikir saya sudah cukup dengan hasil yang diraih musim ini, tetapi saya memiliki musim yang lebih baik lagi dengan Tech. Saya merindukan kesempatan itu, saya percaya saat masih di Tech 3 saya bisa mendapatkan kemenangan tetapi saya tak pernah bisa memanfaatkan kesempatan yang ada,” tambah Crutchlow.
Musim pertama Crutchlow berakhir buruk, dimana dirinya hanya mampu menempati urutan ke-12 klasemen akhir, namun Crutchlow akui di musim 2012/2013 penampilannya meningkat, dimana berhasil enam podium dan dua posisi pole dengan Tech 3, dan berhasil tempati urutan kelima klasemen akhir.
Usai akhiri kerjasama dengan Tech 3, Crutchlow pindah ke pabrikan Ducati, hasilnya hanya tempati urutan ke-13 klasemen akhir, namun Crutchlow percaya kalau ia telah balapan dengan baik di musim itu.
“Saya harus katakan tahun bersama Ducati berjalan dengan baik,” katanya. “Saya berhasil naik podium, namun saya tidak dengan motor terbaik, terutama saat paruh kedua musim ini. Musim 2015 sangat sulit, karena motor Honda yang saya gunakan sangat sulit untuk dikendalikan, tahun ini kami memang memiliki motor lebih baik, perlahan tapi bisa lebih kompetitif,” tambahnya. (Deni)
