BalapMotor.Net – Penggemar dunia racing khususnya road race, sudah pasti mengenal Imanuel Putra Pratna yang akrab disapa Imanuel ini. Pria kelahiran 20 tahun silam yang merupakan bagian dari Tim Yamaha Yamalube Traxx-D TJM Bien Racing ini memiliki prestasi yang bagus dalam dunia road race.
Buktinya, pencapaiannya dalam gelaran Asia Road Racing Championship tahun ini telah membawanya menjadi salah satu peserta The Master Camp di Tavullia, Italia, bersama dengan 6 rider muda berbakat lainnya. Program yang merupakan kerjasama antara Yamaha Motor Co, Ltd dengan VR46 Riders Academy, alias sekolah balap Valentino Rossi ini bertujuan untuk meningkatkan skill para pebalap muda dengan dikomandoi langsung oleh Valentino Rossi, sang juara dunia 9 kali, tentunya.
Lalu apa saja kegiatan yang dijalani para peserta VR46 Academy selama disana?
Pemilik nomor start 96 ini membagikan pengalaman menjadi peserta didik Valentino Rossi dalam VR46 Riders Academy saat menjadi tamu pada acara Kualifikasi MotoGP Australia, Sabtu (22 Okt), di studio Trans 7 dengan ditemani host cantik dan energik, Maria Vania.
“The Master Camp yang pertama (30 Jun – 10 Jul) dilaksanakan di Tavulia Itali. Setiap hari Kegiatan yang rutin kita ikuti selama disana adalah Gym bersama Carlo pelatih Gym Valentino Rossi. 2 hari berlatih Motor Ranch bersama Valentino Rossi & Marco Belli, jawara nasional flat-track Italia sebanyak 4 kali, juga jawara 3 kali flat-track Inggris dan 2 kali juara flat-track Amerika dan Eropa. 1 hari Circuit Riding YZF R3 di Misano bersama Baldasari. Pecco Bagnaia juga memberi edukasi berlatih motor MiniGP lokasi nya di Jeeper. Selain latihan di lapangan kita belajar juga dasar Suspension Setting dengan Andreani Suspension. Saat waktu senggang ada acara untuk kunjungan ke Museum Yamaha Racing & Fan Club City, kita datang kesana seakan-akan menjadi tamu besar apalagi memakai uniform VR46. Saya juga bangga sekali motor YZF R3 yang dibuat di Yamaha Indonesia bisa dipakai disana, type Sport R3 sangat istimewa sekali dipakai di Misano Circuit dengan suspensi standar motor masih enak untuk di bawa bermanuver, “ ungkap Imanuel.
Sayangnya, pada The 2nd Master Camp (13 – 18 Sept), Imanuel mengalami insiden kecil. Dia terjatuh saat mengikuti practice Circuit Riding sesi ke-4 di Misano menggunakan motor YZF R3 yang sudah di upgrade melakukan perubahan atau penggantian pada footstep, handle bar, knalpot Akrapovic dan ban yang menggunakan Pirelli Supercorsa SC2 serta ECU dan Quick-Shifter by Rapid-Bike. Setelah itu Imanuel tidak bisa mengikuti aktifitas latihan secara penuh. Seperti yang diungkapkan Imanuel saat menjadi tamu dan komentator untuk sesi kualifikasi MotoGP Australia, banyak pelajaran yang dia dapatkan dari sang idola Moto GP, Valentino Rossi.
“Valentino Rossi adalah seorang pebalap yang profesional. Dia sangat serius selama melatih para peserta VR46 Riders Academy, tetapi di luar kegiatan itu dia adalah seorang yang sangat santai dan senang bergurau,” ungkapnya.
Selain profesionalisme nya, Imanuel juga mengagumi keramahan rider yang memiliki nomor start 46 ini. Dia menceritakan bagaimana Rossi tetap ramah menghadapi para fans nya saat makan malam seusai seluruh aktifitas fisik di lapangan. Saat dia sendiri merasakan lelah setelah beraktifitas seharian, Rossi masih tersenyum menghadapi permintaan para penggemarnya.
Disaat kualifikasi selesai Maria Vania bertanya, “Dari hasil kualifikasi kali ini, posisi untuk Tim Factory Yamaha kurang baik. Siapa prediksi yang akan menjadi pemenang?, “. Imanuel menjawab, “Melihat kondisi cuaca mulai dari free practice sampai kualifikasi kondisinya berubah-rubah, segala sesuatu dapat terjadi, “. Terbukti hasil race minggu lalu (23 Okt) The Doctor Valentino Rossi start di grid posisi ke-15 bisa finish di urutan runner up, jadi benar sekali yang di bilang Imanuel saat race segala sesuatu dapat terjadi.
Imanuel yang baru pertama kalinya menjadi komentator MotoGP sudah cukup baik memberi komentar. Kelak Indonesia juga pasti akan melahirkan rider berbakat dan luar biasa seperti Valentino Rossi, Amiin. [Rilis]
