BalapMotor.Net – Sebelum baca berita ini, balapmania harus lihat dulu data HASIL penyisihan yaa. Catatan waktu di kelas-kelas poin bener-bener bikin mata kita terbelakak. Bagaimana tidak? Di kelas FU 200cc ada Eko Chodox yang tembus 7,1 detik dan diikuti oleh 5 joki yang berjajar di barisan 7,2 detik. Di kelas Bebek 130 TU, ada 6 joki yang berhasil tembus 7,9 detik. Adit Coco dan jupi ABRT20 DKJ Perkasa memimpin hasil penyisihan dengan waktu 7,903 detik.
Di kelas Ninja Standar, ada 9 joki yang berhasil tembus di 7,2 detik. Untuk kelas Ninja TU, Erwin Sredek dan Eko Chodox sukses memimpin hasil penyisihan dengan waktu 6,9 detik. Nah, kelaa FFA lah yang paling bikin geger. Asep Robot, Gert Precil dan Eko Chodox sukses tembus hingga 6,8 detik!!! Dibawahnya ada 4 joki yang tembus di 6,9 detik.
Hasil penyisihan diatas tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan di benak balapmania. Ya, pertanyaan seperti apakah panjang sirkuit tepat 201m? Apakah kontur sirkuit menurun? Dua pertanyaan tersebut pasti muncul lebih cepat dibenak anda ya kan?
“Saya sendiri juga heran mas haha. Sirkuit masih sama seperti biasanya. Kali ini justru lebih bersih dan mulus”, ungkap Eko Chodox.
Lalu apa dong faktor timer para joki ini melonjak drastis?
“Panjangnya normal kok mas, aspalnya juga agak licin. Cuma lampu sensornya gampang ditembak mas, jadi timernya bisa lebih tajam”, ungkap Febri Jenglot joki dari Ice Racing Kawahara.
Hal senada juga diutarakan oleh Adryan Jemblink, manajer dari OTD Pekajaman.
“Aku juga pertama heran mas lihat hasil timernya. Tapi setelah dikonfirmasi dengan joki-joki kami, sirkuit memang aman dan normal kok. Hanya saja lampu sensor masih pake lampu kejurda, jadi sangat gampang untuk ditembak. Meskipun banyak juga sih, joki-joki yang terjebak jump start juga”, ungakap Adryan Jemblink.
Jadi, kalo memang benar sirkuit dalam kondisi normal. Maka besok pada race final, dijamin catatan waktu mereka akan semakin tajam. Tampil aman di penyisihan saja sudah tajam waktunya, apalagi di final besok? Don’t miss it !!! [ richard ]
