BalapMotor.Net – Di wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten memang untuk urusan balapan Matic masih menjadi gudangnya. Dari mulai peserta hingga penonton untuk balapan ini di wilayah tersebut sangat tinggi animonya.
Nah kemarin 7-8 Februari balapan Matic bertitel KRS Corsa NHK Matic Race Open Banten digelar di sirkuit Stadion Maulana Yusuf, Serang. Event yang dihajat oleh PBS Production ini mampu menyedot starter kurang lebih 200an.
Namanya juga balapan Matic Race, pastinya yang jadi kelas utama disini yaitu kelas Matic dan kelas pendukungnya ya kelas bebek. Maka dari itu balapan disini diserbu oleh para pembalap Matic yang datang dari berbagai wilayah di Jabar, DKI dan tent saja Banten. Seperti Febrianus Balank yang merupakan pembalap senior Matic yang juga turun di ajang ini, Balank yang jawara Matic HRC ini ikutan balap Matic di Serang ini untuk riset pacuanya.
” Turun disini saya untuk mencoba riset pacuan saya untuk musim ini. ” tutur Balank yang juga sering turun di balap Sport di IRS ini.
Namun meskipun event ini tergolong meriah dan mantap, namun ada beberapa kekurangan yang masih di dirasakan oleh para peserta. Salah satunya yaitu soal biaya pendaftaran yang terlalu banyak persyaratan. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Marta pembalap jawara IRS yang ikutan di ajang ini untuk melepas rindunya balap Matic ini mengatakan hal tersebut.
” Saya turun disini untuk melepas rindu membalap motor Matic, eventnya sih mantap cuma untuk balapan Kejurdan menurut saya terlalu banyak persyaratan yang membuat balapan ini sulit diikuti oleh pembalap pemula lokal.Seperti biaya pendaftaran Rp 400.000, bensin pertamax plus Rp 150.000 , sewa transponder Rp 120.000 dan ditambah lagi penggunaan tunggal. ” tutur Ahmad Marta yang jadi jawara OMR CBR250 di IRS 2014.
Memang untuk ukuran balapan lokal Kejurdan masih terlalu berat, meskipun penggunaan ban tunggal dari Corsa, Corsa memberikan diskon sampai 40% tapi tetap saja.Ya semoga saja kedepanya yang seperti ini akan di pikirkan kembali oleh para promotor biar ladang subur akan tetap subur. Heri Oxs
