BalapMotor.Net – Yamaha YZF-R15 dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC DID Nissin NGK Bahtera yang ditunggangi oleh Wilman Hammar jadi motor terkencang di kelas R15 Pro seri 1 Yamaha Sunday Race (YSR) 2017 yang berlangsung di Sentul, Bogor (23/4). Motor garapan Widya Krida Laksana ini mampu jadi juara di YSR setelah di musim lalu lebih sering mengalami masalah saat dipacu oleh Wilman Hammar.
Menjadikan ajang YSR sebagai tempat riset, Widya Krida Laksana sepertinya fokus pada daya tahan mesin. Ini tentunya karena mekanik berperawakan besar ini berkaca dari musim lalu. Tidak hanya sang mekanik saja, Wilman Hammar juga berusaha untuk fokus agar bisa mempertahankan kekuatan mesin sampai finish.
Karena itu, Widya Krida Laksana tidak mematok limiter RPM terlalu tinggi pada motor pacuan Wilman.Yamaha YZF-R15 pacuan Wilman hanya dibatasi RPMnya pada 13.000 RPM saja. Ini tentunya masih tergolong rendah untuk pacuan balap. Dengan hasil juara di YSR 2017 seri perdana ini, Widya Krida mengaku akan menambah limiternya di seri selanjutnya.
“Limiter RPM masih saya buat 13.000. Kita buat bertahap untuk menguji daya tahannya. Dari hasil ini, saya yakin limiter bisa dibuat hingga 14.000,” ujar Widya Krida laksana atau yang sering dipanggil Gendut ini.
Adopsi Knalpot Kidal Creampie
Ada yang unik dari motor ini, selain mampu menjadi juara dengan limiter RPM hanya 13.000 saja, motor bernomor start 500 ini mengadopsi knalpot kidal. Knalpot kidal buatan Creampie Jogja ini sebelumnya cukup menghebohkan Motoprix Purwokerto 2017 beberapa waktu lalu.
Namun berbeda dengan di Motoprix dimana knalpot kidal berfungsi agar tidak mentok ke aspal saat belok ke-kanan. Di YSR kali ini ternyata lebih karena power yang dihasilkan dari knalpot racikan Triswahyudi alias Nto-Nto ini lebih tinggi dibandingkan dengan knalpot model biasa.
“ Dengan knalpot ini power motor jauh lebih baik. Kalau untuk posisinya, knalpot di kanan saat balap di Sentul juga tidak mentok aspal, tidak seperti di Motoprix. Jadi ini lebih karena powernya,” ujar Wilman Hammar yang asli Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Untuk hal tersebut juga dibenarkan oleh Triswahyudi selaku periset knalpot tersebut. “Yang pasti saat didyno-test, terbukti lebih baik hampir 2 HP dibanding yang diaplikasi sebelumnya model kanan. Grafik tenaga atasnya di atas RPM 11.000 terus naik,” ujar Tris Wahyudi Jl. Sampakan (Utara Kids Fun), Berbah, Sleman Yogyakarta ini.| Luvo