BalapMotor.Net – Ernesto Marinelli akan tinggalkan jabatan di tim Ducati WSBK pada akhir musim ini. Marinelli yang sudah bergabung bersama dengan mengerjakan proyek Ducati untuk kejuaraan WSBK sejak tahun 1995 akhrinya harus berpisah.
Marinelli merupakan orang yang memiliki peran penting dalam perkembangan Ducati di WSBK, dan telah membantu pembalap amankan gelar juara dunia, mulai dari Hodgson di tahun 2003, James Toseland pada tahun 2004, Troy Bayliss pada tahun 2006 dan 2008 dan Carlos Checa pada tahun 2011, serta berhasil rebut enam gelar juara dunia pabrikan di WSBK (2003, 2004, 2006, 2008, 2009 dan 2011).
“Setelah 22 tahun bersama, tak mudah ucapkan selamat tinggal, tentu jika harus benar-benar meninggalkan pabrikan Ducati, akan jadi keputusan yang semakin sulit. Namun, saya juga siap bila diberikan peran baru di masa depan,” kata Erneston Marinelli.
“Saya tinggalkan Ducati setelah menjalani banyak momen. Semua ini telah menandai dan membentuk karier profesional saya. Untuk masa depan, saya telah memutuskan untuk menerima tantangan profesional. Terima kasih banyak kepada Ducati. Terima kasih banyak kepada semua orang yang berada di dalamnya, yang selalu bekerja keras,” tambahnya.
Marinelli masih akan bersama Ducati hingga balapan terakhir musim ini dan tentunya berharap tim mampu dapatkan poin maksimal. “Masih ada empat balapan lagi, dan ini akan menjadi lebih istimewa untuk terus berjuang sebelum saya ucapkan selamat tinggal kepada semua rekan kerja dan para fans Ducati,” paparnya.
CEO Ducati Claudio Domenicali pun memberikan salam penghormatan kepada Marinelli dan ucapkan terima kasih kepadanya, tak lupa juga sang CEO mendoakan karier profesionalnya akan sukses.
“Saya mulai bekerja dengan Ernesto sejak 1995, sejak saat itu kita sudah saling belajar menghargai kualitas, keahlian, komitmen, ketekunan dan hasratnya untuk berpacu, bersama dalam suka dan duka. Di bawah bimbingannya, Ducati telah memperoleh banyak keberhasilan dalam kejuaraan WSBK. Saya ingin mengucapkan terima kasih dan selamat atas tantangan barunya,” kata Claudio Domenicali. [Deni]
