BalapMotor.Net – Kapan lagi bisa nonton pembalap Motocross, Grasstrack, Road Race dan Freestyler beradu skill di sirkuit. Hal ini tentunya sangat jarang terjadi. Nah pada gelaran 76 Trial Game Asphalt aksi mereka beradu cepat bisa kita tonton.
Pada spesial seri 76 Trial Game Asphalt yang berlangsung di sirkuit dadakan Stadion Manahan, Solo (20-21/4) ada mereka turun di balapan supermoto bertaraf nasional. Pada sesi FP yang berlangsung semalam (20/4), sudah terlihat aksi dari crosser nasional seperti Ivan Harry, Asep Lukman, Agha Riansyah, serta Wahyu Gareng.
Lalu ada mantan pembalap Moto2 asal Indonesia yaitu Doni Tata Pradita mewakili dari pembalap road race. Tidak mau ketingalan Gerry Salim yang merupakan calon kuat juara AP250 ARRC 2017 juga turun disini. Nah, juara Asia Freestyle yang asli Boyolali yaitu Wawan Tembong ternyata juga turun di ajang ini. Tentu saja mereka harus turun di kelas Pro baik itu FFA 250cc atau juga FFA 450cc.
Road Racer Diuntungkan ?
Karena balapan supermoto sendiri hampir sama dengan balap road race, ternyata para pembalap road race lebih diuntungkan disini. Perlu diketahui bahwa line di balapan supermoto sendiri yang digunakan adalah line sama seperti road race. Tentunya para pembalap Motocross akan kewalahan dan perlu adaptasi lagi.
“ Ini merupakan pertama kalinya saya balap di supermoto. Line di supermoto berbeda dengan di Motocross. Di Motocross kan bisa lewat jalur mana saja, nah disini harus dengan line yang benar agar bisa lebih cepat. Selain itu, reflek saya juga belum terbiasa dengan balap aspal, ini berbeda dengan saat balap Motocross,” ungkap Asep Lukman Efendi crosser nasional yang turun di ajang ini.
Style Road Race di Tikungan Lebih Cepat
Tidak hanya mengenai line saja yang menguntungkan para road racer, gaya balap road race di tikungan ternyata juga bisa membuat lebih cepat. Gaya balap road race disini adalah gaya gesekin sliding pad ke aspal. Berbeda dengan gaya Motocross yang menurunkan kakinya.
“ Saya disini menggunakan gaya balap road race. Di semua tikungan saya menggunakan gaya tersebut, karena bisa lebih cepat,” tutur Gerry Salim yang turun dengan motor Honda CRF250 ini.
“ Menikung dengan dengkul mampu memangkas time hingga 1,5 detik. Di awal-awal tidak semua tikungan saya pakai dengkul buat belok dan menurunkan kaki, namun saat saya mencoba memakai gaya belok road race ternyata bisa lebih cepat,” ungkap Doni Tata Pradita.
Nah, penasaran kan siapa yang bakalan jadi juara di race besok, yuk serbu langsung ke Stadion Manahan Solo. Atau tetap update beritanya di BalapMotor.Net. | Luvo
