BalapMotor.Net – Gelaran Yamaha Sunday Race (YSR) 2016 ada perubahan regulasi kapasitas di kelas pro rider. Regulasi bagi kelas R25 Pro dan R15 Pro berubah terutama di batasan kapasitas. Jika di tahun lalu kelas R15 pro boleh bore up sampai dengan 180cc, dan di R25 pro boleh sampai dengan 280cc, di YSR 2016 dibatasi kapasitasnya yaitu 150cc untuk R15 pro dan 250cc untuk R25 pro.
Perubahan regulasi ini di berlakukan ternyata agar regulasi di YSR akan sama dengan regulasi di Kejurnas Motor Sport Indospeed Race Series (IRS). Jadi nantinya para peserta di YSR jika ingin turun di Kejurnas IRS maka mereka tidak perlu mengubah spek atau menggunakan motor yang berbeda.
” Perubahan regulasi ini ditujukan agar bisa sama dengan Kejurnas Sport, jadi para peserta di YSR yang akan turun di Kejurnas bisa menggunakan motor yang sama. Tentunya ini akan menghemat riset bagi para peserta. ” tutur Richard Perdana dari divisi Motorsport Yamaha Indonesia.
Sandy Agung selaku owner dari tim Yamaha SND ikut mengutarakan pendapatnya akan perubahan regulasi kapasitas tersebut. Menurut owner dari produsen sparepart racing SND ini, perubahan regulasi akan kapasitas ini bisa membuat para peserta tidak terlalu ribet saat turun di Kejurnas IRS. ” Kalau regulasi kapasitas yang disamakan dengan Kejurnas saya cukup setuju karena kita sebagai peserta tidak perlu ribet untuk membuat 2 motor dengan spek berbeda. ” tutur Sandy Agung yang di seri perdana YSR 2016 ini menurunkan Tamy Pratama dan Doohan Akbaruzaman ini.
Selain agar mempermudah peserta YSR kelas pro, ternyata perubahan regulasi kapasitas ini ternyata bertujuan untuk mempermudah para peserta dari komunitas yang ingin naik ke kelas pro.Perlu diketahui bahwa regulasi dikelas komunitas batasan kapasitasnya adalah 250cc untuk kelas R25 dan 150cc untuk kelas R15.
” Selain untuk para pembalap pro yang jadi lebih mudah turun di Kejurnas IRS, perubahan regulasi kapasitas di kelas pro juga akan mempermudah bagi para pembalap komunitas yang ingin naik ke kelas pro. Jadi mereka tidak perlu banyak beradaptasi untuk bisa turun di kelas pro nantinya.” tambah Richard Perdana. [ luvo ]
