BalapMotor.Net – Setelah comeback balap MotoGP lagi di akhir musim 2021 bersama tim satelit Petronas Yamaha SRT dan berlanjut pada 2021 dengan tim yang sama namun berganti nama menjadi WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Andrea Dovizioso bisa dikatakan prestasinya jeblok.
Pada musim 2021 dimana Dovi hanya tampil 5 ronde, pembalap Italia berusia 36 tahun ini hanya mengantongi 12 poin saja. Lanjut pada musim ini dimana sudah berjalan 11 kali balapan, Dovi hanya mengumpulkan poin sebanyak 10 poin saja.
Padahal, Dovi merupakan runner up MotoGP musim 2017 sampai 2019 dan pada 2020 menduduki posisi keempat (bersama Ducati). Lalu apa yang menjadi masalah bagi Dovizioso? Apakah karena Yamaha M1 kurang kencang? Kan juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo yang notabene pembalap Yamaha.
Mengenai hasil tersebut, Dovi sendiri mengaku kecewa dengan dirinya sendiri. Hal tersebut diutarakan saat wawancara bersama media Jerman, Speedweek. “Ya, saya kecewa pada diri sendiri saat bersama Yamaha. Saya tidak dapat menggunakan potensi motor, meskipun saya sudah berusaha 100 persen, di setiap area. Bahkan setelah banyak balapan, saya tidak dapat mengubah hal-hal ini,” ungkapnya.
Dovi juga bercerita mengenai dirinya yang juga tidak mampu maksimal bersama tim Monster Yamaha Tech3 saat musim 2012. “Saya juga kecewa karena tidak bisa mengubah apapun pada tahun 2012, tetapi saya mampu menempuh jalan saya untuk menjadi kuat. Itu bukan cara terbaik untuk melaju cepat dengan Yamaha, tapi itu cukup bagus untuk finis di urutan keempat,” kenang Dovi.
“Karakter Yamaha ini dibandingkan dengan kompetisi saat ini di MotoGP sekarang membuatnya tidak mungkin. Anda tidak bisa berakselerasi, tetapi anda sangat cepat di tengah tikungan,” tambahnya. Dengan ini, bergabungnya Dovi ke Yamaha untuk comeback setelah off setengah musim di 2021 bisa dikatakan kurang tepat.
