Turun di Yamaha Endurance Festival, Nih Strategi Gendut GDT Pada Pacuan Topan & Hammar

wilman Hammar saat di pit lane
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Beberapa tim balap professional ikut meramaikan gelaran Yamaha Endurance Festival 2018 yang berlangsung di sirkuit Sentul Internasional, Bogor pada (29-31/9). Salah satu timnya adalah tim Yamaha Yamalube NHK IRC DID Nissin NGK Bahtera RT.

Tim asal Tulungagung, Jawa Timur ini menurunkan duet Wilman Hammar dan Rafid Topan Sucipto. Turun pada kelas Open Class 250cc yang balapannya berlangsung selama 2 jam tim yang dibackup oleh Widya Krida Laksana selaku tunner dari GDT Racing mempunyai strategi khusus pada kuda besinya.

NHKhelm

Widya Krida Laksana mengatakan kalau dirinya menurunkan spek mesin agar bisa bertahan selama dua jam pada balapan besok. Selain itu, pada pacuan Yamaha YZF R25 yang diturunkan pada balapan kali ini tidak menggunakan rasio racing seperti biasanya.

Widya Krida Laksana

“Untuk mendapatkan mesin yang tahan tentunya kita menurunkan spek korekan. Jadi noken as dan porting tetap kita lakukan, tetapi masih dibuat aman. Selain itu rasio kita juga menggunakan standarnya, ini karena regulasinya wajib standar,” ujar Widya Krida Laksana yang ditemui penulis di paddock.

Demi memaksimalkan power dan ketahanan mesin, mekanik yang mempunyai panggilan Gendut ini juga mengandalkan busi NGK Iridium sebagai busi andalannya. “Kita pakai busi NGK Iridium yang memang terbukti mampu menambah power dan juga awet,” tambah Gendut.

Kita tunggu saja penampilan duet Rafid Topan Sucipto dan Wilman Hammar dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC DID Nissin NGK Bahtera RT pada gelaran Yamaha Endurance Festival 2018. Jangan lupa juga untuk menonton live streamingnya di facebook Yamaha Racing Indonesia.

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakYamaha Endurance Festival 2018 : Para Pembalap Sangat Antusias Jajal Start Ala Le Mans Style
Artikulli tjetërMotoprix Kaltara 2018 : Alpian Is Back, Tercepat di QTT MP2
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013