BalapMotor.Net – Dari empat putaran gelaran Kejurnas Oneprix 2020 dari jadwal yang dirilis oleh Oneprix Motorsport Manajemen (OMM), ada dua putaran akhir yang tempatnya masih belum ditentukan.
Disini ternyata cukup banyak tim peserta Kejurnas Oneprix yang berharap bahwa balapan tidak hanya digelar di Sentul Karting, Bogor saja. Nah, sirkuit Bukit Peusar di Kota Tasikmalaya menjadi salah satu rujukan beberapa tim tersebut.
Rudy Hadinata selaku manajer tim Astra Motor Racing Team (ART) Yogyakarta juga menyarankan demikian. Owner Trijaya Racing ini mempunyai beberapa alasan mengenai hal tersebut, pertama adalah sirkuit tersebut tinggal menambahkan pagar di beberapa titik sudah bisa full tertutup, karena balapan akan berlangsung tanpa penonton.
Baca Juga : Jadwal Oneprix 2020 Terbaru
“Kita inginnya balapan tidak hanya di sirkuit Sentul saja mas, dan sirkuit Bukit Peusar menurut saya yang paling memungkinkan. Kalau sirkuit GBT access controlnya yang sulit, kalau di Tasik kan tinggal menambahkan pagar di beberapa titik saja,” ungkap Rudy Hadinata.
Manajer balap yang dikenal dengan nama Rudy Trijaya ini juga berharap agar pihak IMI dan penyelenggara untuk bisa mensurvey langsung. “Saya sarankan agar pihak IMI dan penyelenggara untuk melakukan survey di Tasik mas,” tambahnya.
Lebih Hemat Untuk Sebagian Besar Tim Balap
Ternyata nih, balapan di Tasikmalaya sendiri bisa menghemat anggaran tim balap, terutama untuk tim balap yang berasal dari Jawa Tengah, DIY dan Jatim. Rudy Hadinata menambahkan kalau peserta Oneprix sendiri sebagian besar bermarkas di wilayah Jateng, DIY dan Jatim.
“Balap di Tasik bisa lebih hemat antara 25-30% mas. Hematnya sendiri mulai dari akomodasi, seperti makan, dan hotel, lalu biaya sewa latihan, sewa paddock, dan untuk tim dari Jateng, DIY dan Jatim aksesnya lebih mudah dan murah dibandingkan harus ke Jakarta. Sekarang tim peserta kan sebagian besar ada di Jawa Tengah, DIY dan Jatim mas,” terang Rudy Hadinata.
Pastinya, untuk balap di Tasikmalaya sendiri pihak penyelenggara harus menambahkan anggaran terutama membuat agar sirkuit steril dari penonton. Mengenai ini, Rudy Hadinata juga mengakuinya. “Ya pihak penyelenggara menambahkan tidak seberapa, tetapi banyak tim yang merasakan dampaknya,” tutup Rudy Hadinata.