BalapMotor.Net – “Update” regulasi baru Kejurnas Balap Motor musim 2024 sebentar lagi diketuk palu, namun para mekanik sudah diberikan bocorannya jauh-jauh hari.
Yang paling banyak disorot adalah pembatasan RPM dimana untuk motor Expert Oneprix akan dibatasi maksimal 14.500 RPM dan untuk Motoprix dibatasi maksimal 14.000 RPM.
Pembatasan RPM ini sendiri sudah dilakukan pada ajang Kejurnasnya Malaysia yaitu Malaysian Cub Prix (MCP). Pada ajang tersebut, kelas level tertingginya CP150 dibatasi 14.000 RPM dan sudah berjalan sejak 2021.
Pembatasan RPM ini sendiri menjadi kontroversi, banyak yang mendukung namun banyak pula yang tidak. Perlu diketahui bahwa pembatasan RPM ini sendiri sebenarnya ditujukan agar budget para peserta bisa lebih hemat. Selain itu, pertarungan antar peserta juga bakalan lebih seru.
“Ada pertanyaan mendasar yang jadi salah persepsi bahwa menilai perubahan regulasi teknis agar Honda bisa lawan Yamaha. Itu salah. Dasarnya adalah, bahwa balapan bebek sudah mau mati, karena biaya untuk bikin motor sangat mahal. MotoPrix mulai sepi dan berkurang jauh dari tahun sebelumnya Contoh di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Makanya dibuat dengan spek yang lebih rendah, agar biaya lebih murah dan balap tetap kompetitif,”ungkap Haji Eddy Saputra selaku Deputy Olahraga Sepeda Motor PP IMI yang dikutip dari Otoinfo.
Apa Kata Mekanik?
Lalu apakah yang diungkapkan oleh Haji Eddy Saputra benar? Penulis coba mengulik kepada Widya Krida Laksana dari GDT Racing. “Iya mas, dengan pembatasan RPM ini pastinya bisa jauh lebih irit, terutama untuk piston dan stang sehernya,” buka Widya Krida Laksana.
“Biasanya kan kita setelah sesi FP dan QTT sebelum race langsung ganti baru, jika ada pembatasan RPM ini mungkin bisa beberapa seri baru ganti,” tambahnya.
Menurut Diki Pratama dari Durazi Racing (DRF) Subang yang di 2023 membackup dua tim di Oneprix malah tidak hanya daleman mesin saja. Imbasnya juga bisa ke part lainnya.
“Selain itu, ban juga bisa lebih hemat karena adanya batasan RPM ini. Juga tidak ada kesenjangan antara tim besar dan tim pas-pasan,” terang Diki Pratama.
Next penulis sendiri bakalan lebih banyak mengulik informasi ini kepada para peserta, nanti tunggu regulasinya diketuk palu dulu ya gaes. (**)