BalapMotor.Net – Pernah diulas oleh portal ini bahwa Tedy Permana bakalan nekad turun balap Yamaha Cup Race (YCR) dan Kejurnas Motoprix dengan modal nekad. Ternyata Tedy membuktikannya pada putaran pembuka YCR yang kini memasuki musim ke-30 yang berlangsung di Boyolali (27-28/4).
Membawa nama tim privateer yang dimilikinya sendiri yaitu HDS Tedy Shop HTD65 Novri Sumber Baru Karawang, Tedy Permana ikut tarung di kelas YCR1.Dengan menggunakan budget sendiri plus sponsor tambahan yang masuk, Tedy Permana “Nekad” tempur dan bersaing dengan para pembalap dan tim papan atas.
Baca Juga : Modal Nekad, Tedy Permana Siap Tarung Privateer di Motoprix & YCR
“Seperti yang pernah saya rencanakan dulu mas. Di YCR kemarin saya dibantu oleh 3 orang yang support mas, lumayan untuk tambahan. Total untuk balapan kemarin kita benar-benar efisien mas, habisnya 6 juta sudah termasuk transport PP.” ungkap Tedy Permana kepada penulis.
Mengenai hasilnya sendiri, Tedy mampu bersaing bersama 24 pembalap seeded yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Tedy mampu finish di posisi ke-10 pada balapan kemarin. Ternyata nih, Yamaha MX-King tunggangan Tedy yang merupakan buatan HDS Racing tidak dibongkar sejak hari Jumat.
Baca Juga : Hasil Race Yamaha Cup Race Boyolali 2019
“Sayangnya belum dikawal Om Hawadis langsung karena ada urusan si Omnya. Selama latihan jumat, sabtu sampai pada race di hari minggu mesin nggak dibongkar sama sekali, karena Tedy cuma bara 2 orang nggak bawa mekanik. Hanya saja ada mapping sedikit oleh Ruhen, tetapi Ruhen kan fokus di tim BKS, tetapi Alhamdulillah bisa finish 10 besar,” terang Tedy Permana yang mempunayi style balap khas ini.
Berjualan di Paddock
Untuk tambahan, Tedy Permana sendiri ternyata juga berjualan pada balapan kemarin. “Kemarin kita juga jualan di paddock mas,jualan ban balap, sliding pad sama sarung tangan, lumayan untuk tambahan.” tambah Tedy yang tidur bersama ban jualannya di dalam blind van selama perjalana dari Karawang-Boyolali ini.
Agar lebih hemat juga, Tedy Permana sendiri memilih untuk menginap di tempat yang agak jauh dari sirkuit. Tedy memilih menginap di lereng Gunung Merapi. “Menginap disana selain lebih sejuk juga lebih murah mas,” tambah Tedy yang juga mengaku kalau biaya terbesar untuk balapan kemarin adalah untuk penggunaan ban balap.
Tentu saja apa yang dilakukan oleh Tedy Permana ini patut di apresiasi dan patut dicontoh oleh balap mania lainnya.Tedy sendiri juga mengatakan kalau dirinya akan menerima support pada setiap balapan yang akan diikutinya. “Jadi setiap balapan bisa berbeda nama tim dan stiker di motor mas, tergantung sponsornya,” ungkap Tedy Permana. Sukses deh bro. | Luvo