BalapMotor.Net – Jonathan Rea berhasil meraih dua kali runner-up dan sekali juara dalam petualangannya di balapan Magny-Cours, Prancis akhir pekan kemarin (4-5 September). Akan tetapi, satu kemenangannya itu membuat kontroversi dan menjadi perbincangan hangat.
Pembalap Kawasaki Racing Team itu sebenarnya finis di posisi kedua dalam balapan superpole yang hanya beralangsung selama 10 lap itu. Dia bersaing begitu sengit dengan saingan terdekat kejuaraan, Toprak Razgatlioglu (Yamaha).
Akan tetapi, Rea dan timnya melakukan protes kepada panitia kalau Toprak melakukan batas track limits. Setelah empat jam, keputusan diambil dan posisi berubah dimana Rea menjadi juara sedangkan Toprak harus turun di podium kedua.
Walaupun telat, tapi protes itu berhasil. Kalau tidak, Rea akan tertinggal 13 poin, tapi sekarang cukup 7 poin saja. Nah, juara bertahan enam tahun berturut itu berkata setelah insiden tersebut.
“Ada rasa hormat yang besar antara Toprak dan saya, kami berbicara, kami berdiskusi dan kami berjabat tangan di parc fermé untuk memberi selamat. Dia adalah salah satu saingan terbesar saya dan saya memiliki hubungan yang lebih baik daripada dengan orang lain,” jelas Rea dilansir dari corsedimoto.
“Saya mengaguminya, dia mengemudi dengan baik dan sangat cepat. Bagi saya itu adalah stimulus untuk bertarung dengannya, karena kami saling meningkatkan. Tapi pada akhirnya saya berharap dan ingin bisa menang,” ungkap pembalap Irlandia Utara tersebut.