BalapMotor.Net – Ban diciptakan memang dengan beberapa komponen, salah satunya adalah ulir ban. Ulir ban atau yang biasa juga disebut “bunga” ban ini memiliki fungsi sebagai penamba daya gesek antara ban dengan aspal. Ulir ban sendiri juga menunjukkan kemana arah pasang ban yang benar pada velg.
Ban menjadi penyambung tenaga mesin ke aspal yang otomatis menghasilkan motor menjadi bergerak. Ban sendiri juga memiliki spesifikasi lebih, dimana ada ban yang khusus untuk harian, kontes dan balap. Nah yang menarik adalah ketika reporter tengah meliput event drag bike di Purbalingga akhir pekan lalu. Eko Chodox muncul sebagai yang tercepat di kelas Bebek 4T TU 200cc dengan ban belakang terbalik !
“Tadinya udah coba buat menurunkan tekanan ban supaya mengurangi sprint terlalu banyak. Tapi nyatanya tetep saja sprint, aspal terlalu licin. Jalan terakhir, coba aja masang ban nya dibalik alias ulir ban nya dibalik”, tutur Eko Chodox yang saat itu tembus 7,294 detik.
Baca Juga : Hasil Drag Bike IDC Purbalingga 3 September 2017 (Total Poin)
FU yang ditunggangi memang dikenal memiliki power yang buas, makanya akan lebih sulit jika dimainkan di aspal yang licin. FU200 Minakjinggo Alifka ini sukses unggul dari para pesaingnya.
“Haha iya mas tadinya juga ngga nyangka, ternyata trik ban dibalik bisa membantu”, tutup Chodox yang menggunakan ban IRC Speed King ini.
Sebenarnya, memasang ban terbalik itu tidak dianjurkan oleh pabrikan ban itu sendiri. Ini tentunya karena pabrikan sudah mendesain sedemikian hingga ban tersebut dipasarkan.
“Kita sebenarnya tidak menganjurkan itu, terutama saat trek basah. Ini karena kembangan ban tersebut dibuat untuk mengarahkan air ke belakang, jadi kalau dibalik ban pasti tidak akan maksimal,”ujar Dodiyanto selaku Marketing Product Development dari PT. Gajah Tunggal Tbk yang merupakan produsen ban IRC dan Zeneos. [richard ]