Double Winner Expert di Final Oneprix 2019, Jadi Penutup Sempurna Bagi PARD Wonogiri

Fritz Yohanes owner tim PARD Wonogiri bersama Rafid Topan saat juara di Oneprix Surabaya 2019
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Rider andalan tim PARD Racetech KYB AHRS Ipone NHK yaitu Rafid Topan Sucipto mampu memberikan hasil spesial pada putaran penutup Kejurnas Oneprix 2019. Topan mampu double winner pada dua race Expert gelaran yang berlangsung di sirkuit GBT Surabaya kemarin (10/11).

Ini tentunya spesial karena hasil juara tersebut bukanlah dengan mudah diraih. Apalagi pada gelaran Oneprix yang merupakan event balap bebek level tertinggi di Indonesia yang ditayangkan live di televisi nasional.

NHKhelm

“Hasil pada balapan kali ini begitu spesial. Pada balapan penutup ini kita mampu double winner di kelas expert. Ini tentunya menjadi tambahan motivasi kami untuk mengarungi musim balap tahun depan, apalagi Topan dipastikan lanjut bersama kita,” ungkap Fritz Yohanes.

Rafid Topan double winner expert pada Final Oneprix 2019 Surabaya

Perlu diketahui bahwa tim PARD Wonogiri telah resmi memperpanjang kontrak dari Rafid Topan Sucipto dan juga Faisal Baharuddin. Ini tentunya membuat team orange menjadi salah satu ancaman bagi para rivalnya di musim depan.

Untuk musim depan sendiri, Fritz Yohanes mengungkapkan bahwa ada kemungkinan bahwa timnya tidak lagi menjadi tim privateer. Bos tambang, alat berat, dan transportasi asal Puh Pelem, Wonogiri ini mengatakan bahwa ada tawaran dari pabrikan untuk musim depan.

“Untuk tahun depan bisa juga jadi tim pabrikan, baik Honda atau juga Yamaha. Sudah ada penawaran, tapi kita lihat saja nanti,”terang Fritz Yohanes yang hadir langsung pada balapan kemarin. Kita tunggu saja info selanjutnya dari pasukan Orange PARD Wonogiri. | Luvo

Aksi Rafid Topan Sucipto
VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakAldi Satya Sukses Kawinkan Gelar Juara Rookie Oneprix & Motoprix 2019
Artikulli tjetërHasil Lampung ATP Series Djarum Grasstrack Putaran 3 2019
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013