BalapMotor.Net – Marc Marquez berhasil meraih gelar juara dunia di musim 2016, karena dirinya menganggap setiap balapan adalah pertandingan final, di musim kemarin Marquz terlihat matang dan berhasil memangkan lima balapan, dan tidak berhasil finishnya di musim ini membuat Marquez harus belajar lebih lagi untuk pertarungan gelar di musim depan.
Pendekatan yang digunakan Marc Marquez terbukti dapat membuatnya mengejar ketertinggalan di paruh kedua. Dan dengan itu Marquez berhasil meraih gelar ketiga walau balapan masih tersisa beberapa lagi. Marquez juga jadi satu-satunya pembalap yang selalu dapat poin dari 15 balapan.
“Saya melakukan segala sesuatu dengan semua gairah yang saya punya, dan saya telah memberikan segalanya,” katanya kepada MotoGP.com.
“Sebelum balapan, bagi saya itu bagai final final. Saya akan balapan untuk menang, dan sejenak melupakan kejuaraan. Tetapi pada akhirnya saya sadar, kalau setiap balapan bagaikan berada di final, itulah kejuaraan,” tambahnya.
Lorenzo dan Rossi bersama Yamaha di awal tahun 2016 tampil baik, dan Marquez harus mengejar ketertinggalan bersama Honda karena ECU baru. Pembalap 23 tahun ini juga mengatakan tahun ini tekanan benar-benar terasa, apalagi saat mengejar ketertinggalan di awal musim.
“Ini gelar istimewa karena ada tekanan disana, banyak yang orang yang mencari saya dan saya melakukan apa yang saya bisa lakukan,” tambahnya. “Karena itu di musim kemarin motor terasa buruk, dan di beberapa sirkuit tidak siap, saat jalani pra-musim itu juga sulit dimana saya punya motivasi yang besar, tetapi motor tidak bekerja dengan benar,” tambahnya.
Marc Marquez juga merasa kesulitan saat balapan di Malaysia, namun dirinya menambahkan kalau dirinya harus bisa menyelesaikan balapan meski. “Saya harus berpikir tentang menyelesaikan balapan, sulit menerima ketika pembalap lain berada di depan saya atau bahkan finish di depan saya, tetapi saya mulai paham bahwa semuanya itu baik untuk kejuaraan,” tegas Marquez. | deni
