BalapMotor.Net – Banyak yang bertanya-tanya pastinya mengapa diajang Yamaha Sunday Race R Cup Series 2015 ini di kelas R15 dan R25 diperbolehkan bore up. Pertanyaan ini sebenarnya sudah sejak seri perdana ajang ini di bulan Maret lalu. Nah di seri kedua yang digelar akhir pekan ini ( 13-14/6 ) dengan jumlah peserta yang membludak ternyata alasan bore up untuk R15 sampai 180cc dan R25 sampai 280cc adalah agar para peserta lebih mudah meningkatkan power.
Selain lebih mudah, dilakukan bore up juga tergolong tidak ribet namun hasilnya berasa. Lihat saja time dari para peserta khususnya untuk kelas R25 Pro, mereka yang sudah bore up bisa mempersingkat waktu sekitaran 3-4 detik. Contohnya saja dari kuda besi korekan Haris Sakty Mletiz, di seri perdana lalu Mletiz belum melakukan bore up motornya hanya bisa mencetak time di kisaran 1menit 50 detik, nah di seri kedua dengan bore up dan sedikit ubahan di elektronik motor garapanya yang di pacu Janoer Deden dari tim Yamaha Akai Jaya BAF RMS KYT mampu mencetak tim 1 menit 45 detikan saat kualifikasi.
Dengan time segitu berarti kuda besi R25 bore up bisa menyamai best time dari kuda besi kelas Asia Production 250 ( AP250 ) dari ajang Asia Road Racing Championship ( ARRC ) yang mempunyai teknologi tinggi seperti perangkat elektronik kelas atas yang mahal, sampai kaki-kaki yang juga nomer wahid. Nah ternyata itulah tujuan mengapa PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing ( YIMM ) selaku pembuat acara ini memperbolehkan bore up.
” Intinya alasan kita mengapa di Sunday Race ini memperbolehkan bore up adalah agar para peserta bisa meningkatkan tenaga motor tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi. Lalu dengan tenaga motor yang lebih, maka pembalap juga bisa belajar karena menunggangi motor dengan tenaga dan kecepatan yang lebih.” tutur M. Abidin selaku GM After Sales dan Motorsport dari YIMM.
Nah soal tenaga motor, Galang Hendra Pratama juga berpendapat bahwa motor yang ditungganginya di ajang Sunday Race ini tenaganya kurang lebih sama dengan kuda besi R25 yang ditungganginya di ajang ARRC yang di regulasi ARRC tidak boleh bore up. Perlu diketahui kuda besi Yamaha R25 dari tim Yamaha Factory Racing Indonesia bisa dikatakan mempunyai teknologi yang mantap, mulai dari perangkat elektronik sampai kaki-kaki semua special.Jadi dengan adanya bore up motor bisa menyamai larinya namun biayanya lebih murah.” Untuk larinya hampir sama mas, seperti yangsaya pakai di ARRC. ” tutur Galang Hendra Pratama, regulasi yang mantap. [ luvo ]