BalapMotor.Net – Namanya Clevan Louis Valera Octavianus, usianya baru genap 5 tahun pada bulan Agustus kemarin (lahir, 28/8-12). Soal postur tubuh, tentunya masih mungil. Juga soal aktivitas, yang tentunya masih lucu serta menggemaskan. Tapi berbicara soal balap, dialah sosok bocah belia yang siap menjadi harapan bangsa.
Bukan asal berbicara, namun memang ada fakta dan bukti yang menunjukan Valera akan menuju ke arah sana. Oh ya, melihat nama terkahir dari Valera tentunya balap mania khususnya yang sedikit sudah tidak muda akan paham atau pun berfikir dia putra seorang pembalap.
Yupz, benar adanya. Doi adalah putra dari Bima Octavianus, pembalap legendaris Underbone yang sempat heboh di tahun 2000-an. Prestasi sang ayah yang memang sempat menjadi trending di jamannya ini ternyata menular ke buah hati keduannya yakni Valera.
“Sebagai awal pengenalan balap, saya arahkan dia untuk bermain MiniGP. Semangat dan kemauannya luar biasa tinggi. Bahkan, balap pun dia yang selalu minta.” Buka Bima Octavianus, yang rela tak ikut balap kelas underbone di Motoprix Wonosari lantaran lebih fokus menemani dan mendidik putranya di ajang LENKA MiniGP (23/9).
“Saya balap untuk hiburan, melepas rasa kangen sekaligus bernostalgia bersama teman-teman. Fokus utama sekarang saya arahkan pada anak, terlebih semangat Valera sangat tinggi dan mudah menerima arahan serta masukan,” tambahnya.
Dalam gelaran LENKA Fun Race MiniGP di Manahan Solo Sabtu kemarin, Valera sukses borong 3 podium juara (cek hasil). Postur tubuh mungilnya tak menyurutkan nyali serta akselerasi yang baik dalam melibas tikungan. Terlebih di trek lurus yang merupakan kesukaannya, ia tarik gas tanpa rasa takut hingga selalu meninggalkan jarak dengan lawan di belakangnya.
Fokus Motor Sport
Sang ayah sendiri mengaku sudah punya jenjang yang akan diberikan kepada Valera. Bahkan, ia mengaku punya target pribadi untuk dapat mengantarkan Valera sampai ketingkat balap dunia seperti MotoGP.
“Untuk jenjang sudah saya fikirkan juga mas. Di umur 5 tahun ini, saya masih fokuskan di MiniGP, selain itu juga akan lebih saya seringkan berlatih motocross. Dia sudah punya SE50, namun hanya sekedar untuk bermain di halaman, belum mengikuti kejuaraan. Nah, di umur 8 tahunan baru akan saya arahkan dengan motor NS 80, setelah itu baru sport 150. Jadi type motor yang digunakan akan tetap sport terus sampai dewasa nanti.” Papar mas Bima, yang tidak akan melatih anaknya balap dengan type motor bebek.
Jadi nantinya mau ada kejuaraan sport mini atau tidak Valera akan tetap saya latih dengan motor itu. “Mau ada yang dukung atau tidak saya juga akan tetap arahkan kesitu mas. Targetnya jelas untuk MotoGP. Jadi sebelum itu, dia harus benar-benar menguasai type motor sport sesuai tingkatan umurnya. Umur 12 tahun dia harus sudah sampai di tingkat Asia, kalau sampai gagal, berarti dia belum mampu ketingkat MotoGP.” Ujarnya lagi.
Tekad kuat Bima Octavianus kepada puteranya memang sungguh luar biasa. Terlabih lagi sang putera punya keinginan kuat untuk menjadi pembalap handal. Dalam belajar rutin pun ia selalu nurut dan mudah mendapat masukan.
“Dia anaknya punya keinginanya kuat, bandel namun mudah bila diajari. Bahkan kalau mengikuti saya sedang balap, ia selalu memarahi saya kalau saya tidak juara. Katanya saya kurang kenceng narik gasnya.” Imbuh sang ayah.
“Saya ingin balap MotoGP di TV om, seperti Rossi” Singkat Valera saat ditanya cita-cita.
Semoga semua harapan dan keinginan Valera bisa tercapai dan mampu membanggakan Indonesia di tingkat Dunia. Maju terus dan #MariBerprestasi.
(Yugo)
