BalapMotor.Net – Menurut kepala kru Rossi di Movistar Yamaha Silvano Galbusera, ternyata sepanjang musim 2016, Valentino Rossi tidak dalam kondisi yang santai, karena masih teringat akan perseteruannya dengan Marc Marquez pada musim 2015.
Rossi berhasil tempati posisi runner-up di klasemen akhir selama dua musim berturut-turut. The Doctor mampu kalahkan mantan rekan setimnya Jorge Lorenzo, namun harus kalah dari Marc Marquez.
Jelang seri pembuka lalu, Valentino Rossi yang masih bernafsu untuk kembali rebut gelar juara dunia MotoGP resmi menandatangi perpanjangan kontrak bersama dengan Yamaha selama dua musim ke depan. Namun, musim depan dirinya akan berduet dengan pembalap mudah Spanyol Vinales yang ditunjuk untuk menggantikan posisi Lorenzo yang memilih hijrah ke Ducati.
Galbusera selaku kepala kru Yamaha yakin betul, kalau insiden di Sepang 2015 lalu yang melibatkan dirinya dengan Marc Marquez sudah mulai masuk ke wilayah pribadi Rossi, dimana pembalap veteran Italia ini terlihat lebih tegang dibandingkan dengan biasanya.
“Saya melihat Valentino Rossi, menjadi terpompa semangatnya dan termotivasi. Siap untuk hadapi musim baru. Sepanjang musim 2016, dia (Rossi) sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Tes memberikan sebuah jaminan, namun sayangnya dia tak dalam kondisi yang santai,” kata
“Saya melihat dia (Rossi) terpompa dan termotivasi. Siap untuk bertarung. Pada 2016, dia sibuk (mempersiapkan diri). Tes memberikan jaminan, tapi dia tidak dalam kondisi santai,” kepala kru Yamaha Silvano Galbusera kepada La Gazzetta dello Sport.
“Dia tahu dia harus berhat-hati, karena setiap insiden kecil dengan Marquez tentu akan mempengaruhinya. Dia tidak ingin membuat sesuatu (terjadi). Tetapi saya yakin, dia kembali untuk bisa mengalahkan semuanya. Secara keseluruhan musim ini nampaknya terasa berat buat The Doctor,” tambahnya. (Deni)