BalapMotor.Net – Pada gelaran Kejurnas IRS 2017 Putaran 2 yang berlangsung akhir pekan lalu (20-21/5), Rafid Topan mampu memecahkan rekor best time sport 150cc Kejurnas IRS. Pembalap dari tim Yamaha Yamalube IRC KYT Syafina yang menunggangi motor Yamaha YZF-R15 racikan Widya Krida Laksana ini mampu mencetak best time 1 menit 49,367 detik di sirkuit Sentul Internasional.
Yang menarik disini adalah Topan mampu memecahkan best time tersebut dengan ban buatan dalam negeri. Topan menggunakan ban IRC Fasti 1 (slick) yang dibuat oleh PT.Gajah Tunggal Tbk yang pabriknya berada di Tangerang. Ini tentunya membuktikan kalau kualitas ban buatan dalam negeri mampu menandingi ban luar.
“Dengan torehan rekor time yang diraih Topan di IRS kelas sport 150cc kemarin tentu saja membuktikan bahwa ban IRC yang dibuat di dalam negeri juga mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan ban luar.” ujar Dodiyanto, selaku Marketing Product & Development PT Gajah Tunggal TBK, selaku produsen ban motor IRC dan Zeneos.

Kenapa IRC Tidak Riset Ban Balap Untuk Kejurnas IRS 250 ?
Namun darisini ada sebuah pertanyaan yang ada dibenak penulis. Apakah produsen ban lokal juga mumpuni untuk balapan kelas sport 250cc yang saat ini sedang panas-panasnya.Saat ditanyakan langsung kepada Dodiyanto, ternyata pria yang berjanji hanya memiliki satu istri ini mengatakan kalau IRC sanggup-sanggup saja.
Hanya saja Dodiyanto mengaku kalau biaya untuk riset ban sport 250cc itu cukup tinggi, dan dia takut kalau ternyata sudah riset dan menelan banyak anggaran ternyata regulasi ban untuk kelas sport 250cc malah One Make Tire. Tentu saja kalau seperti itu ban yang sudah di riset tidak jadi digunakan, apalagi balap nasional sport 250cc sendiri hanya di IRS.

” Kita bisa saja riset ban balap untuk kelas sport 250cc, kan tinggal mengembangkan dari basis ban yang sudah ada (IRC Fasti). Namun riset ban untuk motor sport 250cc itu cukup tinggi anggarannya,” ujar Dodiyanto yang ditemui langsung oleh penulis siang tadi.
“Kalau memang regulasi pada balapan Kejurnas IRS nantinya tidak one make tire kita berani saja, coba kalau one make tire kan percuma kita merisetnya. Apalagi balap sport 250cc sendiri hanya ada di Sentul, berbeda dengan balap bebek yang ada banyak eventnya,” tambah Dodiyanto.Jadi intinya tinggal menunggu regulasi kedepannya mau bagaimana, kita tunggu saja deh.