BalapMotor.Net – Saat ini balapan di Indonesia sedang dalam masa peralihan menuju ke balapan motor batangan. Memang untuk balapan di kelas internasional hampir semuanya menggunakan kuda besi berbackbone alias sport.
Namun namanya juga peralihan lalu ditambah kultur balap di Indonesia masih bebek banget, jadi peralihan ini bakalan dipastikan lama. Namun meskipun demikian, pembalap yang mampunyai basis di balapan bebek bukan tidak bisa loh untuk bersaing di balapan dunia yang menggunakan kuda besi sport.
Hal ini bisa dibuktikan oleh trio pembalap Malaysia di ajang Moto2 Dunia. Hafish Syahrin Abdullah, Azlan Shah Kamaruzaman serta new commer Md. Zaqhwan Zaidi, mereka adalah pembalap Malaysia yang tampil apik di balapan internasional meskipun basisnya membalap dengan bebek. Bahkan di saat Azlan Shah dan Zaqwan Zaidi masih menguasai Asia, mereka masih membalap bebek di ajang Malaysian Cup Prix dan Zaqhwan Zaidi di 2014 lalu merupakan jawara bebek di Malaysia serta juara di Supersport Asia.
Nah saat bertemu Nobuatsu Aoki saat final Suzuki Indonesia Challenge akhir pekan lalu ( 22/3 ), BalapMotor.Net menyempatka diri untuk menanyakan perihal basis membalap bebek menuju dunia. Nobuatsu Aoki yang sudah malang melintang di balapan dunia ini dengan enteng menjawab. ” Untuk masalah itu tidak ada masalah, asal itu pembalap kencang, mau naik apa saja tentu akan kencang. Contohnya di Jepang disana kebanyakan malah membalap dengan minimoto yang kecil. ” tutur Nobuatsu Aoki. Jadi yang jelas intinya kalau memang tuh pembalap mempunyai skill yang bagus mau balapan apapun pasti bakalan kencang gitu. Luvo