BalapMotor.Net – Davide Brivio akhirnya buka suara soal Suzuki yang melempem di 2017, padahal di musim sebelumnya Suzuki jadi salah satu kuda hitam MotoGP. Brivio mengatakan kalau dirinya telah salah dalam pemilihan mesin di 2017, sehingga membuat Suzuki sejak awal musim tak bisa bersaing. Dikutip dari laman speedweek.com, Davide Brivio mengatakan, “Tahun lalu tangan kami seperti terikat, kami sudah salah dalam pemilihan mesin.”
Brivio tetapi akhirnya bisa tersenyum lebar, setelah berhasil melewati masa krisis di 2017. Musim berikutnya Suzuki berhasil kembali unjuk gigi, dua pembalap mereka Andrea Iannone dan Alex Rins berhasil meraih podium dan hapuskan jatah konsesi untuk Suzuki di 2019. Total sudah 9 podium yang dikoleksi Suzuki pada MotoGP 2018.
Pada MotoGP 2018, Alex Rins bahkan mampu berada di posisi lima besar klasemen akhir. Suzuki juga berhasil tempati posisi keempat klasemen pabrikan dengan total 233 poin, pencapaian yang luar biasa tentunya buat Suzuki.
“Ini merupakan sebuah kemajuan yang kami buat di tahun ini. Di sebagian besar balapan, kami dapat bersaing untuk salah satu tempat di posisi 7 teratas. Itu yang menjadi tujuan kami, jadi saya akan katakan bahwa kami telah berhasil mencapai apa yang kita tetapkan,” ucap Davide Brivio, Team Manager Suzuki.
“Musim ini saya jauh lebih rileks dibanding musim lalu. Kami senang dengan adanya kemajuan. Karena tahun lalu kami tidak bisa berbuat apa-apa, kami melakukan kesalahan dalam pemilihan mesin. Sayangnya, karena regulasi kami tak bisa memperbaiki itu. Kami mengetahui apa masalahnya, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi pada akhirnya di tahun ini kami banyak membuat kemajuan,” tambahnya. [DK]