BalapMotor.Net – Keputusan Carlos Tatay turuh tahta ke ajang FIM CEV setelah tiga musim balap di Moto3 Dunia selama tiga musim sepertinya memang strategi. Jadi bukan karena Tatay kurang berprestasi dan tidak dapat tim di musim 2023 ya.
Carlos Tatay sendiri tahun ini membela tim CF Moto PruestelGP dan menduduki klasemen akhir ke-15 dengan meraih 1 podium ketiga yang diraihnya di Mandalika. Carlos Tatay sendiri merupakan jawara Red Bull MotoGP Rookies Cup musim 2019.
“Ini langkah yang sangat penting bagi saya. Tujuannya adalah untuk akhirnya menikmati membalap dengan motor saya lagi dan melakukan yang terbaik. Saya berada di World Championship selama tiga tahun yang memberi saya banyak pengalaman. Saya ingin bisa menikmatinya lagi di atas motor, karena kelas Moto2 lebih cocok dengan ukuran tubuh saya,” ungkap Carlos Tatay.
“Pindah ke kejuaraan yang memiliki kenangan indah setelah 2019, membuat saya ingin memberikan yang terbaik lagi tahun depan,” tambah Tatay dalam rilis kepindahannya ke tim Pertamina Mandalika SAG musim depan.
Jadi memang Tatay ingin nantinya bisa kembali ke ajang MotoGP tepatnya ke kelas Moto2 dimana dia merasa posturnya lebih cocok dibandingkan saat dia balap Moto3. Namun dirinya ingin lebih memahami pacuan Moto2 di ajang yang lebih rendah dulu, sebelum kembali ke World Championship.
Alonso Lopez Sukses Dengan Strategi Tersebut
Menarik dicermati, jadi strategi ini seperti yang dilakukan oleh Alonso Lopez. Alonso Lopez setelah menduduki posisi 3 klasemen akhir Moto3 FIM CEV di 2017 lantas membalap di Moto3 Dunia selama tiga musim yaitu 2018-2020.
Pada 2018 dan 2019 Alonso Lopez balap bersama tim Estrella Galicia 0,0 dan di 2020 membela tim Sterilgarda Max. Sayangnya pada tiga musim tersebut, Alonso tak tampil baik, dia hanya menduduki posisi 23, 17 dan 23 klasemen akhir.
Akhirnya, Alonso Lopez turun tahta ke ajang FIM CEV pada kategori Moto2 di 2021, Nah pada musim tersebut, Alonso Lopez mampu jadi runner up dibawah Fermin Aldeguer. Lanjut akhirnya mulai ronde 7 Moto2, Alonso Lopez diberi kesempatan oleh tim Boscoscuro Speed Up.
Hasilnya, Alonso Lopez berhasil meraih dua kemenangan, dua kali podium runner up dan sekali podium ketiga di musim 2022 ini. Alonso Lopez juga bersaing dengan Pedro Acosta dalam meraih gelar Rookie Of The Year. Sepertinya apa yang dilakukan oleh Alonso Lopez diikuti oleh Carlos Tatay.
Selain Carlos Tatay, Andrea Migno juga melakukan hal yang sama. Migno yang meraih kemenangan di GP Qatar juga tarung di FIM CEV Moto2 untuk musim 2023. Tetapi bedanya dengan Tatay, usia Migno sudah 26 tahun dan Tatay masih 19 tahun.