BalapMotor.Net – Salah satu insinyur MotoGP yang paling dihormati, Ramon Forcada mengatkan kalau Casey Stoner 11 tahun yang lalu merupakan salah satu pembalap berbakat, dan dirinya yang pernah bekerja sama dengan pembalap Australia berkata kalau Stoner ingin bisa memenangkan banyak gelar juara dunia MotoGP.
“Total telah terjadi 23 kecelakaan sepanjang musim it, dan semuanya karena ban depan. Casey benar-benar merasakan bagian depan motornya. Dia tidak peduli dengan bagian belakangnya,” kata Casey Stoner.
Casey Stoner menutup debutnya dengan tempati urutan kedelapan dengan koleksi 133 poin. Total Stoner gagal finish tujuh kali. Ban depan Michelin dianggap sebagai faktornya, karena sama sekali tidak sesuai dengan gaya membalapnya, terutama paga bagian depan.
Faktanya Casey Stoner saat memutuskan untuk hijrah ke Ducati setelah sepakat mendantangi kontrak, pembalap yang kala itu masih berusia 21 penampilannya luar biasa dengan menggunakan Bridgestone. Stoner sukses raih gelar juara dunia, dengan catatkan 10 kemenangan dari 18 kali balapan.
Engineer veteran Spanyol Ramon Forcada bekerja dengan Maverick Vinales, sebelumnya pernah menjadi chief crew Carlos Checa pada 2007, dan jadi sosok penting dibalik kesuksesan Jorge Lorenz yang berhasil raih tiga gelar juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan terakhir pada 2015.
Forcada memberikan penjelasan sosok Stoner semasa masih membalap. “Dia buas di motor. Kita harus bisa memberikan motor sesuai dengan keinginannya, dan kemudian dia akan lakukan sesuatu yang hebat. Dia bisa sampai di trek tanpa tahu apa-apa dan berhasil mencetak rekor pada lap ketiganya”.
“Secara fisik, dia tidak mumpuni, tetapi dia tidak pernah peduli akan hal itu. Bahkan, suatu hari dia di atas motor sambil memakan sebatang cokelat. Momen saat dia berhasil raih pole pertamanya, dia telat penerbangan, dan tiba saat sesi latihan dimulai, dia hanya makan cokelat di dalam mobil. Dia memiliki bakat, dan dia bisa menangkan banyak gelar sesuai keinginannya,” tambah Forcada. [Deni]
