BalapMotor.Net – Siapa sih yang ngga kenal tim yang satu ini? Tepat sekali, satu-satunya tim asal Salatiga yang sedang meroket namanya di kancah drag bike Indonesia ya hanya tim ini. AB Bendol selaku juru korek sukses membawa nama tim ABRT20 berkibar tinggi, apalagi pada musim 2016 lalu. Namanya sangat dikenal apalagi kalo kita berbicara di kelas-kelas 2tak.
Sedikit flash back pada musim 2016, ABRT20 sempat memakai jasa Dwi Batank, Nico Sakauw, Kiki Codet dan Sukma sebagai juru tembak lampu alias joki. Musim 2017 ini, jajaran joki yang digunakan berbeda. Selain Sukma dan Kiki Codet yang masih bertahan, ABRT20 juga kerap membawa nama joki Dwi AW dan Adit Coco.
Khusus untuk Dwi AW memang sedang menjadi perbincangan para penikmat drag bike. Bagaimana tidak, prestasi yang ditorehkan bocah asal Jogja ini sangat mencolok. Lihat saja pada event Kudus akhir pekan lalu. Dwi AW berhasil menjadi yang tercepat di kelas ninja standar open, dimana persaingan dikelas ini sangatlah tinggi. Dwi AW menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7,286 detik dan berhasil unggul dari Fandi Pendol dan Eko Chodox.
“Dia punya karakter balap yang bagus, cuma tinggal dididik lagi dan lebih sering terjun di event besar saja”, ungkap AB Bendol yang saat dihungi oleh reporter tengah berada di Surabaya.
Dengan tinggi Ex 40 dan lebar 31 sudah cukup untuk digabungkan dengan isi head 15,8. Karburator standarnya pun juga diporting hingga mencapai ukuran 30mm.
“Kalo untuk mesin TU nya, tinggi ex 27,5 lebar 44 dan transfer 41. Karburator pakai PWK AS 42 dan isi head 15,5”, tambah AB Bendol.
Kenapa sih judul diatas ABRT20 “Come Back”? Soalnya, nama tim ini memang sempat terpuruk di awal musim 2017 ini. Namun pada event Kudus kemarin, selain ninja standar yang sudah direbut oleh Dwi AW. Kelas ninja TU juga disikat oleh pasukan ABRT20. Kali ini anak didik AB Bendol langsung yang menjadi eksekutor yaitu Sukma Sumarsono.
Sukma sempat “berduel” timer dengan Eko Chodox, pasalnya mereka sama-sama berlari di timer 6,9 detik. Selisih keduanya hanya terpaut 0,006 detik dan dimenangkan oleh Sukma. Chodox yang membesut motor Bekantan Speed melaju di 6,998 detik, sedangkan Sukma melaju di 6,692 detik.
Bila menyimak track record ABRT20 dikelas ninja TU, ini baru kedua kalinya ninja tu garapan AB Bendol tembus di 6,9 detik. Kala itu Kiki Codet yang tembus 6,9 detik di Wonosari dan kedua kalinya adalah ya Dwi AW kemarin di Kudus.
So, sudah matangkah mental Dwi AW untuk menjadi ujung tombak ABRT20 bersama Sukma di musim 2017 ini? [ richard ]