BalapMotor.Net – Suhu udara di sirkuit NP Sport Center Langensari, Kota Banjar yang menjadi tempat dihajatnya seri 2 Kejurda Balap Motor Jawa Barat 2016 memang cukup tinggi. Wilayah yang berada di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah ini suhu udaranya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainya.
Dengan suhu udara yang lebih tinggi ini tentu saja membuat banyak mesin Tune Up yang turun di balapan kali ini jebol, terutama yang masih menggunakan kompresi tinggi. Contohnya saja di kelas MP2, dari 10 peserta yang turun di kelas ini, hanya ada 4 saja yang dapat melaju hingga finish, kebanyakan dari mereka yang tidak finish mengalami masalah pada mesinya.
“ Motor saya jebol mas, mungkin karena suhu udara disini yang cukup panas, padahal settingan karbu sudah dibikin basah. Hanya saja kompresinya masih 12,3 :1 mas,” tutur Nurdeki Ristan, pembalap asal Tasikmalaya yang hanya sanggup membalap sampai lap ke-10 ini.
Tentunya dengan panasnya lintasan ini para mekanik harus merubah settingan mesinya. Untuk yang paling mudah tentunya dengan mensetting spuyer yang dibuat lebih basah. Selain itu kompresi mesin tentu saja tidak boleh terlalu tinggi.
“ Motor kita di kelas MP2 menggunakan kompresi 11,5:1 yang cukup aman di kondisi suhu trek seperti ini,” tutur H. Bien Bulkaeni owner tim Yamalube Mandiri Bien Racing WHK35 FDR SSS yang mengantarkan Erwin Ridwansyah menjadi juara di kelas MP2.
“ Kompresi motor Blade ini 11,5:1 dan memang dari sebelumnya motor ini tidak menggunakan kompresi yang tinggi, “ tutur Aconk mekanik dari tim Honda Kawahara FDR KYT NGK yang mengawal Danny Keder di gelaran Kejurda kali ini.
Tidak hanya di kelas seeded saja yang harus melawan panasnya sirkuit Sport Center Langensari, tetapi di kelas pemula juga harus mengubah settingan. “ Kemarin pas latihan motor ini ngedrop karena suhu terlalu panas, jadi langsung kita turunkan, “ tutur kru dari GDT Racing yang mengawal M Rifky dari tim Surya Wahana Ramo Pro Feat Bahtera GDT Racing. [ luvo ]