BalapMotor.Net – Marc Marquez keluar sebagai juara duni MotoGP musim ini, namun semuanya tak diraih dengan mudah, melainkan susah payah. Marquez awali musim kurang meyakinkan, bahkan di tes pra-musim selalu ada masalah yang mendera, hingga pada akhirnya kalah saing dengan Lorenzo dan Rossi. Belum lagi, Michelin menjadi masalah yang tak kunjung usai di pra-musim.
Saat seri pertama Marquez tak berhasil keluar jadi juaranya. Barulah di GP Argentina Marquez berhasil menang dan jadi juara di seri kedua musim ini. Dan Marc Marquez berhasil mendapatkan kemenangan keduanya saat di GP Austin.
Namun, Marc Marquez harus alami kesialan saat memasuki seri ke-13, dimana Baby Alien harus terjatuh dan tak berhasil menyelesaikan balapan, ini jadi yang pertama di sepanjang musim 2016. Tapi Marquez bangkit dan tak menyerah.
Marc Marquez berhasil naik podium di GP Mugello setelah The Doctor yang jadi unggulan tak berhasil finish. Marc Marquez bukukan rekor disini, finish sebagai runner up, pembalap Spanyol ini hanya berjarakan 19 detik dari Lorenzo yang keluar jadi juara.
Di Barcelona terjadi kejadian unik, sempat memiliki hubungan yang tak akur. Rossi dan Marquez akhirnya berjabat tangan di GP Catalan, namun disini terjadi kejadian yang tidak mengenakka dimana pembalap Moto2 Luis Salom harus tutup usia setelah alami kecelakaan hebat.
Di GP Assen, Marquez tampil cukup agressif dan bernafsu untuk menang. Terjadi kejadian lucu saat sesi kualifikasi, dimana ia harus keluar lintasan saat sesi kualifikasi masih berjalan, dan menggunakan scooter Fotografer Tino Martino untuk mengganti motornya dan melanjutkan sesi kualifikasi. Dan Di Assen Marc Marquez berhasil keluar jadi runner up, Jack Miller yang tampil mengejutkan berhasil menjadi juaranya.
Marquez lelucon di GP Ceko, di mana berhasil finish ketiga, dan berhasil salah satu momen selama balapan di abadikan melalui ponsel, dan berkata “Saya masih melihat diri saya sebagai seorang anak.”
Marc Marquez berhasil jadi juaranya saat balapan di Jerman, ditengah balapan yang sulit akibat cuaca yang ekstrem dan berubah-ubah. Marc Marquez menang meyakinkan, dan strategi yang salah, mengakibatkan duo Yamaha hanya tempati urutan kedelapn dan kelima belas di GP Jerman.
Selanjutnya Marquez juarai GP Aragon. “Saya menang di Jerman, dan saya ingin terus menang di balapan selanjutnya, saya sangat gugup. Santi dan Emilio coba tenangkan saya, dan saya menang di Aragon.”
Akhirnya pesta dimulai saat di Motegi, di mana Marquez disiram oleh tim sebagai bentuk perayaan berhasilnya Marquez menjuara MotoGP musim ini. “Saya sangat beruntung memiliki keluarga besar di belakang saya, yaitu tim saya.” (Deni)
