BalapMotor.Net – Sirkuit Alun-alun Kajen, Pakalongan sebagai tempat penyelenggaraan event Bhayangkara Polres Kajen Open Dragbike Championship 2018 (29/7) terpantau cukup baik. Meski sedikit licin di garis start dan bumpy setelah finis, namun di lintasan ini catatan waktu tercipta cukup istimewa.
Seperti yang terjadi pada kelas Sport 2T Std 150cc. Di salah satu kelas poin (open) ini Dwi Batank sukses torehkan waktu 7,185 detik. Sebuah catatan waktu tercepat dari 12 dragster yang bertarung.
“Motor ACS Kendalisodo Boter ini enak mas, tenaga ngisi terus dari bawah. Kalau ketemu lintasan lebih bagus lagi kemungkinan bisa 7,0 detik,” nilai Dwi Batank, juara nasional 2016.
Selain menjadi jawara di kelas Sport 2T TU 150cc ini, Dwi Batank juga perkasa di kelas FFA. Kali ini Ninja TU yang juga masih garapan Boter berhasil tembus 6,927 detik.
Nah, lantas apa saja jurus dari 2 Ninja beda type ini? Sang juru korek ‘Agung Boter’ yang bermarkas di Magelang pun coba buka-bukaan tentang racikannya di 2 pacuan ini.
“Ninja Std spek blok tingi eksos 29,5 dan lebar 42. Bost port 42,3 kalau transfernya 42,5. Kompresi kita patok 8,0:1 mas,” rinci Boter untuk spek Ninja Std 150cc.
Ia pun menambahkan, “Membran KX 85, Karbu reamer 30mm. Pengapiannya AC koil YZ, CDI pakai Suzuki RC80. As kruk ZX Thailand over struk 0,8. Kalau Filnal gear kemarin 13-37, dengan ukuran Rasio 1 (16-29), 2, (19-27), 3 (24-std), 4 (23-std) dan 5-6 masih standar pabrik,” jelas Agung seraya tekankan Knalpot KDX Jogja jadi andalan.
Sementara itu untuk spek Ninja TU 155cc yang menjadi jawara kelas FFA kemarin, sang mekanik menjelaskan untuk speknya jauh berbeda dengan Ninja Std yang ia rincikan di atas tadi.
“Blok PDK Thailand. Tinggi eksos 28,3 dengan Lebar 42,5 dan transfer 42. Kalau Bost port 42 sementara kompresi Ninja TU 8,3:1. Untuk pengapian pakai AC Ninja, koil YZ dan CDI dari Suzuki Tornado. Businya b10egv mas,” terang Agung lagi.
“Kalau knalpot kita tetap pakai KDX juga mas, cuma untuk Ninja TU KDX type big volume. Karbu PWK 38 Air Strike, Membran V-force3, kampas kopling Std dan untuk Per-koplingnya costom. Rasio 1 (16-28), 2 (20-27), 3 (24-std), 4 (23-std), 5&6 Std pabrik. Final gear 13-36!” pungkas Agung Boter seraya jelaskan Rangka custom by Kayane Frame Builder.
| Yugo
Ninja STD ACS Kendalisodo Boter:
- Blok Tingi Eksos 29,5
- Lebar 42
- Bost port 42,3
- Transfer 42,5
- Kompresi 8,0:1
- Membran KX 85
- Karbu Reamer 30mm
- Pengapiannya AC
- Koil YZ
- CDI Suzuki RC80
- As kruk ZX Thailand over struk 0,8
- Filnal gear 13-37
- Rasio 1 (16-29), 2, (19-27), 3 (24-std), 4 (23-std) dan 5-6 standar pabrik
- Knalpot KDX
Ninja TU 155cc ACS Banten:
- Blok PDK Thailand
- Tinggi eksos 28,3
- Lebar 42,5
- Transfer 42
- Bost port 42
- Kompresi 8,3:1
- Pengapian AC Ninja
- Koil YZ
- CDI Suzuki Tornado
- Busi B10egv
- Karbu PWK 38 Air Strike
- Membran V-force3
- Kampas kopling Std
- Per-kopling costom
- Rasio 1 (16-28), 2 (20-27), 3 (24-std), 4 (23-std), 5&6 Std pabrik
- Final gear 13-36
- Knalpot KDX big volume
- Rangka custom by Kayane Frame Builder.