BalapMotor.Net – Setelah memecahkan rekor time di saat babak QTT kemarin (26/8), Richard Taroreh dan Yamaha YZF-R15 tunggangannya menjadi momok yang menakutkan di saat race. Pada race 1 sendiri pembalap dari tim Yamaha Yamalube Jasti Putra Usaha Jaya NHK FDR 549 Kaboci gagal meraih gelar juara dan hanya berada di posisi ketiga.
Namun saat race 2 yang baru saja berlangsung, (27/8) Richard mengamuk. Richard mencoba untuk meninggalkan lawan sejak awal.Meskipun sempat diberikan perlawanan beberapa pembalap seperti duet Yamaha Yamalube Aspira Premio FSCM WJ72 EGP HDS yaitu Wahyu Aji dan Febrianus Balank serta jawara race 1 yaitu Gupita Kresna Wardhana dari tim Yamaha Yamalube Borneo Oryza D4RT Nissin KYT.
Wahyu Aji dan Gupita harus tumbang di awal race karena trouble pada motornya, dan hanya Febrianus Balank saja yang mampu menempel ketat Richard sampai akhir balapan. Bahkan Richard dan Balank membuat gap dengan rombongan kedua hingga 9 detikan.
“Sayang sekali gir depan motor Gupita lepas, jadi tidak bisa mengulangi sukses kemarin,”ujar Dedi Surya Tunggara selaku owner dari tim Yamaha Yamalube Borneo Oryza D4RT Nissin KYT.
Balank yang merasa motornya kalah power terus berusaha menempel ketat Richard Taroreh dengan berbagai cara. ” Motor saya kalah powernya sama motor Richard, tapi saya terus berusaha untuk tidak tertinggal. Beberapa kali jarak kita menjauh tapi saya terus berusaha semaksimal mungkin. Saya juga terus mengontrol suhu mesin agar tetap aman,” terang Febrianus Balank.
Sementara itu, Richard Taroreh sendiri memang terlihat menggunakan strategi yang berbeda dengan saat race 1. Richard di saat race 1 sejak awal start mencoba untuk menjaga mesin motornya, nah pada saat race 2 Richard mampu tinggal jauh lawan meskipun ditempel Balank.
“Saya juga tetap menjaga mesin kok mas, makanya tadi sempat saling tarik sama Balank.Mengenai jarak dengan rombongan saya tidak terlalu memikirkan, yang penting fokus saja,” terang Richard Taroreh. | Luvo
