BalapMotor.Net – Rider dari Pengprov DKI yaitu Rafid Topan Sucipto benar-benar mampu menguasai Pra PON Sentul. Pembalap yang pernah turun di ajang Moto2 ini sejak babak kualifikasi sudah mampu memimpin.
Di penyisihan grup A, Rafid Topan Rafid Topan mampu meninggalkan lawan-lawanya cukup jauh. Dan di race final penentuan pengprov mana yang berhak melaju ke PON Jabar 2016 beregu, Topan juga meninggalkan jauh.
” Untuk membalap disini, yang paling penting adalah stabil dan konsisten. Jadi disaat race kita harus sangat konsisten meskipun time tidak secepat saat babak kualifikasi. Dengan itu kita bisa meninggalkan lawan saat balapan. ” tutur Rafid Topan Sucipto yang di PON sebelumnya di Bangkinang, Riau mampu merebut Emas di kelas perorangan 135cc.
Membalap dengan motor standar pabrik yang minim ubahan, tentu saja yang menentukan adalah skill. Selain skill, bobot juga sangat berpengaruh, jadi yang lebih ringan pasti mampu lebih cepat. Selain itu, setelan sok juga sangatlah berpengaruh, apalagi para peserta tidak diperbolehkan untuk merubah setelan. Dengan ini perbedaan bobot si pembalap makin berpengaruh.
” Setelan sok tidak bisa diubah dan saya merasa terganggu. Saya yang biasanya saat di tikungan posisi duduknya agak kedepan, kali ini saya harus lebih mundur posisi duduknya. Dengan hal tersebut membuat saya tidak bisa maksimal. ” tutur Fitriansyah Kete pembalap dari Pengprov Kaltim yang mampu kedua di final race di belakang Topan.
Namun hasil di Pra PON kali ini sebenarnya hanya untuk meloloskan Pengprov ke PON XIX di Jawa Barat yang rencananya akan digelar pada bulan Juni 2016.” Target kita di kelas 150cc sudah terpenuhi, meskipun tadi hanya finish di posisi ke-6. Semoga saja di kelas 125cc besok tim kita juga bisa lolos. ” tutur Jerry Suwila selaku manajer dari tim Papua Barat yang saat race tadi menurunkan Richard Taroreh. [ luvo ]