BalapMotor.Net – Masih seputar gelaran drag bike Kajen, kali ini ada info menarik dari kelas Super FFA. Setelah menyimak data HASIL, pasti balapmania sudah tahu kan siapa juaranya? Ya, settingan khas HA feat HK MC Racing sukses mengantarkan Bayu Ucil menjadi yang tercepat di kelas Super FFA dan otomatis juga menjadi best time di hari itu.
Motor garapan Bogel ini memang sudah lama “meraung” di kancah pertarungan drag bike Indonesia. Balapmania tentu sudah mengenal Rully PM dan Nanda Wijaya, duet maut eksekutor ninja HA ft HK. Namun “Dewi Fortuna” mungkin sedang berada di pihak Bayu Ucil, yang kemarin men-join ninja HA ft HK.
Pembalap yang sekarang punya ciri khas dengan rambut putihnya ini, tampil beringas di kelas Super FFA. Sempat dikejutkan dengan timer dari Sukma dan Nico Sakauw yang mampu tembus 7,0 detik di trek naik-turun. Bayu Ucil justru mampu tampil lebih cepat. Tercatat Bayu Ucil tembus di 7,063 detik dan berhasil membuat gap 0,010 detik dari Sukma yang berhasil masuk podium 2.
“Saya memang sudah beberapa kali membesut motor ini mas, jadi untuk karakter motor saya sudah paham. Kalo treknya normal, yakin bisa lebih cepat mas, mungkin bisa kepala 6 hehe”, ungkap Bayu Ucil sang owner Racing Hell ini.
Dari segi mesin sendiri, peforma dari garapan Bogel memang sudah tidak bisa dianggap sebelah mata. Lubang Ex dipatok 28,5 dan lebar 43 sudah cukup memberi tenaga pada putaran mesin. Penyuplai bahan bakar mengandalkan karburator PWK 38 AirStrike dan dibantu lidah membrane V-Force. Satu set pengapian milih YZ125 4SS masih menjadi idaman yang cocok dengan pipa gas buang khas Joyo Muffler. Untuk settingan terakhir, Bogel menyeting final gir dengan perbandingan 14/38.
“Tenaga motor sudah keluar sejak putaran awal mas, Jadi kuncinya ada pada joki, yang harus pandai-pandai mengatur bukaan gas”, ungkap Bogel mekanik berbadan tambun ini.
Di 5 besar podium, selain Bayu Ucil dengan motor HA ft HK dan Sukma/Nico Sakauw yang membesut motor Waingapu ABRT20. Eko Chodox pun juga mencatatkan namanya di podium ke-4 dengan motor Krisna Adi Pekajaman garapan Potter. Di posisi kelima ada Febri Jenglot yang membesut motor dari Ice Kawahara Racing.
Sebenarnya di kelas Super FFA kemarin, Asep Robot berhasil tembus di timer 6,9 detik bersama motor Krisna Adi Pekajaman, namun sangat disayangkan pembalap asal Bandung ini justru tertangkap lampu merah alias jump start. #MariBerprestasi [ richard ]