BalapMotor.Net – Sudah disinggung pada berita sebelumnya, dimana ada beberapa pembalap yang sukses beri pretasi gemilang di bumi Banjarpatroman, Jawa Barat. Bertajuk Pertamax Drag Bike 2016, event yang baru berjalan 2 seri ini benar-benar menjadi ajang adu skill pembalap dan kekuatan motor. Dari 5 kelas poin yang digelar, ada satu kelas supporting yang paling ditunggu penampilannya. Ya, kelas Free For All (FFA) adalah kelasnya para raja. Dimana hanya motor-motor dengan kecepatan tinggi yang mampu bersaing di kelas ini.
Biasanya kita akan melihat Matic 300cc dan KTM 250 muncul dikelas ini. Namun kemarin di sirkuit Depan Terminal Banjarpatroman, terpantau hanya ninja TU yang bermain. Sampai saat ini memang ninja TU masih jadi idaman untuk dipakai di kelas FFA. Para jawara ninja TU pun berdatangan dari segala kota. Potter, Ari, Kemo, AB Bendol, Yusron dan sederet mekanik lain juga sudah mengirimkan kuda besi tercepat mereka.
Jhon PK dan Eko Chodox memilih tampil lebih awal dan langsung memberi tekanan pada pembalap lain. Pasalnya, mereka berhasil tembus di 7,1 detik. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Alvan Cebonk justru mampu lebih cepat dengan 7,097 detik. Catatan dari Cebonk sungguh sangat mengancam bagi pembalap lainnya, karena mencetak catatan tersebut tidaklah mudah. Namun semua mata terpana, ketika melihat papan timer menunjukkan angka 6,955 detik.
Ya, ini dia debutan asal Jawa Barat yang mulai menebar ancamannya di event-event bergengsi. Eza Chemonk adalah pembalap bertubuh mungil asal tim Jocell Kawahara. Namun pada kelas FFA, Chemonk berkesempatan untuk membesut ninja TU dari Simple Concept Alifka. Ya, seperti yang sudah kita tahu, Simple Concept digawangi oleh mekanik papan atas 2T asal Jogjakarta yaitu M. Yusron.
“Ini pertama kali membawa ninja TU dari Simple Concept. Power motornya sangat kuat, terutama di putaran atasnya. Sebelum event, saya juga sempat menyeting motor ini di sirkuit GDS Klaten. Disana sudah tembus 7,1-72 detik”, ungkap Chemonk sesaat usai balap.
Dengan motor yang sama, Chodox mampu tembus 7,122 detik dan berada di posisi keempat. Chemonk yang mendapat giliran kedua, tentu sangat terbebani dengan catatan dari seniornya tersebut. Dengan konsentrasi dan ketenangan, nyatanya Chemonk berhasil mencatatkan namanya sebagai rider ketiga yang berhasil mencetak timer 6 detik di tahun ini, setelah Kiki Codet dan Yogie Keycot.
Catatan Chemonk dapat dianggap lebih baik dari catatan Codet dan Keycot. Pasalnya, Codet dan Keycot mencatatkan timer 6 detik, ketika kontur sirkuit sedikit menurun (AHRS Wonosari). Sedangkan Chemonk mencetak 6 detik di sirkuit dengan kontur aspal yang lurus.
“Kemarin di penyisihan juga mampu berada di 5 besar. Tapi saat race final, ada penggantian pada magnet, sehingga tenaga motor naik drastis”, tambah Chemonk ketika ditemui di paddock Simple Concept.
Namun di kelas Ninja TU, keduanya justru tidak tercatat di 5 besar. Jhon PK yang hanya berada di posisi ketiga di FFA, justru mampu mengunci kelas Ninja TU. Cek HASIL
Oke, nantikan terus berita selanjutnya dari kelas-kelas bergengsi lainnya. Don’t Miss It ! [ richard ]