Perdana Sambangi Aceh, 828 Sumatera Jaya Racing Team Medan Tampil Menawan, Sayang Underbone Trouble

Tim 828 Sumatera Jaya 1313NK Tunning Boy Motor Faiz Binjai
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Andrian Aritonang pembalap asal Medan, mampu tampil prima pada ajang Kejuaraan Balap Motor Pemerintahan Aceh 2019 yang berlangsung akhir pekan kemarin (23-24/3) di Sirkui NP Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Aceh.

Pembalap berdarah Batak ini, membela tim 828 Sumatera Jaya Racing sukses raih 3 podium. Perlu di ketahui, ini adalah penampilan perdana tim asal Kota Medan, Sumatera Utara untuk tarung keluar provinsi.

NHKhelm

Baca Juga : Hasil Kejuaraan Balap Motor Pemerintah Aceh 23-24 Maret 2019

Meski tim ini untuk pertama kalinya menyambangi kota Serambi Mekkah, sebelum nya sang pembalap pun sudah malang melintang, ramaikan kejuaraan  balap motor yang di gelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, tentunya ini nilai plus.

Aksi Andrian di atas motor tim 828 Sumatera Jaya 1313NK Tunning Boy Motor Faiz Binjai

Turun di empat kelas wajib open, tim yang di kawal oleh Marshal Prayoga selaku manager ini, sukses boyong juara di MP2 posisi ke-5, MP6 Open posisi ke-1, dan 2 Tak STD open posisi ke-2, namun sayang pada kelas 2T underbone, Andre gagal finish.

“Kita perdana sambangi Aceh, kita di untung kan dengan Andre yang sudah sering ikut kejuaraan di sini, kita puas dengan hasil raihan andre dengan podium di tiga kelas, untuk MP2 dan MP6 kita di support unit oleh tim lokal.’’ Beber Marshal Prayoga manager muda ini.

Underbone Masih Riset, Sayang Gagal Finish

Nah, sebenarnya dari medan tim milik Endy Hadinata Harahap ini hanya membawa 2 bebek 2 Tak dan tim yang sedang eksis di wilayah Sumatera Utara ini datang ke Aceh untuk meriset motor Underbonenya. Ternyata, motor Underbone yang di garap oleh Bembenk Tuning ini baru jadi.

Underbone Tunggangan Adrian Aritonang di back up Bembenk (Kanan)

Ternyata regulasi di Aceh yang mengharuskan memakai pertamax plus, menjadikan penyebab motor ini gagal finish, setting sebelum nya menggunakan Bensol. Akibat api terlalu tinggi, penyebab motor ini gagal finish.

“Underbone, baru jadi dan perdana kita main kan di sini, namun riset sebelum nya menggunakan Bensol, namun regulasi dari pelaksana, di haruskan pake Pertamax turbo, akibat ketinggian api, motor kita gagal finish,” ungkap Sang Owner yang berbadan gempal ini. |A2M

VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakDrag Bike Pekanbaru : Ninja TU Arrozzaq Dumai Tak Terlawan, Karya Mekanik Lokal
Artikulli tjetërDuo MPRT Raih Penghargaan Juara Umum IMI Jabar Award
Media Balap motor online terpercaya, terupdate, terpopuler untuk pecinta dan pelaku balap motor di Indonesia.