BalapMotor.Net – Pengalaman menaklukan kuda besi underbone 2 tak pada jamannya membuat Irfan Chupenk, pembalap dari tim Dakar Aries Petukangan sulit dibendung pada balapan kelas Legend OMR RX-King. Pada gelaran Ramadhan Road Race Open Sumber Trijaya KYT yang berlangsung pada hari jumat-sabtu (9-10/6), pembalap asal Tasikmalaya ini mampu jadi jawaranya.
Sejak lepas start, pembalap yang pernah berjaya di balap underbone 2 tak pada awal 2000an ini sebenarnya sempat di tempel oleh Owie Nurhuda dari tim Inter Craft Hox Speed, namun Owie Nurhuda yang besar disaat balap underbone 2 tak ditutup ini tidak mampu menggeser posisi Irfan Chupenk. ” Motor saya sedang kurang maksimal, saat naik gigi duanya bermasalah,” ujar Owie Nurhuda yang akhirnya mampu berada di posisi runner up.
Menurut Irfan Chupenk, memacu motor 2 tak berbeda dengan memacu bebek 4 tak atau juga motor matic. Pembalap asal Tasikmalaya ini mengatakan kalau memacu motor 2 tak harus pintar memainkan tuas kopling agar tarikan motor saat keluar tikungan mampu maksimal. Tentunya ini yang membuat Irfan Chupenk mampu maksimal di kelas-kelas 2 tak yang masih sering digelar saat ini.
“Balap dengan motor 2 tak itu berbeda, harus pintar memainkan tuas kopling saat keluar tikungan. Karena saya dulu berawal dari balap underbone 2 tak, jadi ini membuat saya mempunyai pengalaman lebih dibandingkan lainnya,” terang Irfan Chupenk.
Sementara itu, di posisi ketiga ada Reza Renaldi dari tim CV HRT Banyubening RM Barokah ZTM OC25.. Pembalap asal Cianjur ini mampu bermain aman di posisi ketiga. Untuk mengejar Irfan Chupenk dan Owie Nurhuda, Reza mengaku sulit karena motor yang ditungganginya sedang dalam kondisi pas-pasan. ” Motor dalam kondisi pas-pasan mas, jadi sangat sulit buat mengejar yang didepan,”ujar Reza Renaldi.| Luvo