BalapMotor.Net – Bagi balap mania pecinta balap road race, tentunya tidak asing dengan nama tim Putra Anugrah Racing Division (PARD) Wonogiri. Salah satu tim raksasa di balap nasional ini akan diperkuat oleh tiga rider di 2020 yaitu Rafid Topan, Faisal Sidoel dan Erfin Firmansyah.
Kali ini sendiri, penulis tidak mau membahas mengenai skuad tim PARD di 2020 ini, tetapi mau bercerita mengenai sejarah perjuangan seorang Fritz Yohanes sampai bisa sukses. Siapa yang menyangka kalau Fritz Yohanes yang merupakan anak dari pendeta di Puh Pelem, Wonogiri ini pernah menjadi kuli bangunan, bahkan pernah jadi TKI di Malaysia.
“Setelah lulus SMA pada 1995 saya langsung merantau ke Jakarta dan menjadi kuli bangunan mas. Pada 1998 waktu ada krisis saya pulang kampung dan jadi pengangguran selama 2 tahun. Nah, pada tahun 2000 saya pergi ke Malaysia jadi TKI di pabrik konveksi yang ada di Batu Pahat selama 2 tahun,” ungkap Fritz Yohanes kepada penulis.
Jadi Penjual Kelapa
Setelah menikah pada tahun 2003 atau setahun setelah pulang dari Malaysia, Fritz Yohanes lantas mencoba untuk berjualan kelapa. “Pada tahun 2003 saya menikah dan berjualan kelapa di daerah Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur selama sekitar 2 tahunan,” tambah Fritz Yohanes.
Pada tahun 2005 setelah kembali ke Wonogiri sendiri merupakan awal mula perjalanan kesuksesan dari bos yang satu ini. “Pada tahun 2005 saya kembali ke Wonogiri lalu membuka counter HP, ternak bebek, jual beli kendaraan dan membuka bisnis travel Jawa Sumatera. Waktu itu saya mengambil pinjaman sebesar 200 juta mas,” terang Fritz Yohanes.
Dengan hasil yang diraih dari usaha tersebut, akhirnya Fritz Yohanes melihat peluang dimana pada wilayahnya yaitu di Puh Pelem, Wonogiri yang langsung berbatasan dengan provinsi Jawa Timur mempunyai potensi alam yang bagus. Fritz Yohanes lantas mencoba untuk terjun di dunia pertambangan tepatnya tambang pasir batu.
Usahanya ini cukup sukses sampai dengan saat ini. Selain usaha tambang tersebut, Fritz Yohanes juga memiliki usaha transportasi yaitu truck yang jumlahnya cukup banyak. Lalu ada juga usaha stone crusher, alat berat dan batching plant yang ada di Wonogiri, Ponorogo dan Magetan.
Alasan Bikin Tim Balap
Dengan hobi utak-atik motor, akhirnya pada 2013 Fritz Yohanes mendirikan tim balap yang sudah eksis di kancah balap nasional sampai dengan saat ini. Beberapa gelar juara nasional sudah diraih oleh tim yang identik dengan warna orange ini. Lantas apa yang membuat Fritz Yohanes membuat tim balap?
“Saya rasa di balap bisa untuk mengembangkan potensi bisnis di nasional. Dengan balap bisa saja jadi agen bank, dealer atau apa saja,” terang Fritz Yohanes yang mengaku juga terdampak akan pandemi covid-19 ini.
Fritz Yohanes sendiri juga memberikan wejangan bagi kita semua nih yang sedang merintis usaha atau karier.”Tetap jujur dan percaya bahwa tidak ada yg mustahil bagi Tuhan apapun usaha kita kita tekuni niscaya pasti berhasil,” kata Fritz Yohanes. | Luvo