BalapMotor.Net – Nampaknya sekarang yang dinanti-nanti disetiap eventnya bukan lagi catatan waktu 6,9 detik, tapi sudah menajam di 6,8 detik. Ya, musim 2017 ini saja, sudah ada 7 torehan waktu di 6,8 detik yang berhasil dicetak oleh 5 joki, 6 motor dan 3 mekanik. Masih teringat jelas oleh reporter, siapa yang pertama kali menembus 6,8 detik di musim 2017 ini.
Ya benar, Gery Percil menjadi joki pertama yang bikin geger di musim 2017. Kala itu sedang berlaga di sirkuoit Slawi, Jawa Tengah dan bocah Madiun ini tembus 6,890 detik dengan settingan ninja TU dari Yudha Kemo Sanjaya yang menaungi tim Kesatuan Duri Bambit.
Catatan waktu dari Gery Percil diatas tentu membuat geger dan panas para rivalnya. Nah, kini giliran event Pertamax Drag Bike yang digelar di sirkuit Banjarpatroman. Catatan waktu di event ini memang bikin geger, karena muncul catatan waktu yang luar biasa. Eko Chodox, Asep Robot dan Gery Percil juga sempat tembus 6,8 detik di event ini. Di babak penyisihan, Asep Robot memimpin dengan 6,863 detik, diikuti Gery Percil dengan 6,875 detik dan ditempel Eko Chodox dengan 6,895 detik. Namun di babak final, Eko Chodox justru mengamuk dan mampu tembus hingga 6,835 detik.
Nah, di bulan Juni kemarin kita juga dikejutkan dengan catatan waktu yang ditorehkan oleh Ivan Bangun. Berlaga di sirkuit permanen Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ivan mampu tembus hingga 6,875 detik. Tidak perlu menunggu waktu lama, satu minggu setelahnya, aksi Ivan Bangun langsung dibalas oleh Kiki Codet yang mampu tembus 6,874 detik di Ngawi.
“Memang sangat terasa mas, putaran mesin dan perpindahan gigi lebih cepat dibandingkan dengan mesin yang biasa berlari di 7 detik-an”, ungkap Kiki Codet joki asal Demak, Jawa Tengah.
Tujuh catatan waktu 6,8 detik diatas dihasilkan dari 6 motor dan 3 mekanik. Setyoko Penceng (PRK) menjadi juru korek dari motor tunggangan Eko Chodox (Sumber Agung) dan Ivan Bangung (YPM55 Militan). Mekanik yang bermarkas di Klaten, Jawa Tengah ini memang sejak musim kemarin sangat naik daun dan padat oleh orderan.
Potter (OTD Pekajaman) menjadi tuner andalan dari motor yang ditunggangi Asep Robot (Krisnaadi Pekajaman) dan Kiki Codet (Putra Tunggal Manahadap). Mekanik asal Jogjakarta ini memang dikenal sebagai salah satu kliker unggulan. Masih di satu kota yang sama dengan Potter, dia adalah Yudha Kemo (Sanjaya Jet). Doi adalah sosok penting dibalik ninja besutan Gery Percil (MAC23 dan Kesatuan DURI BAMBIT).
Semakin baik kondisi sirkuit dan cuaca saat race, memang sangat berpengaruh besar kepada hasil catatan waktu. Bila kita melihat dari semua catatan waktu diatas, seluruhnya dicetak pada kondisi sirkuit dan cuaca yang sangat baik. Jadi, semoga saja para promotor event bisa memilih sirkuit-sirkuit (non permanen) yang memiliki standar baik, agar kita semua bisa melihat penampilan maksimal dari para joki. [ richard ]