Panasnya Perang Pabrikan Di Motoprix Malang, Tahun Ini Dijamin Sengit

Para peserta seeded Motoprix Jawa
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Seperti yang diprediksikan oleh BalapMotor.Net seri perdana Motoprix Region 2 Jawa yang berlangsung di Malang (16-17/4) bakalan diisi oleh panasnya perang antar pabrikan dan itu terbukti.Jika di musim 2015 pembalap penunggang motor Honda tidak bisa menjadi juara di seri perdana Motoprix Region 2 Jawa, nah di Motoprix Malang kali ini di kelas MP1,MP2,MP5 dan MP6 juaranya merupakan pembalap penunggang motor Honda.

Dengan ini sudah sangat jelas bisa disimpulkan kalau para peserta baik itu tim pabrikan ataupun privateer Honda di tahun ini akan memberikan perlawanan khususnya kepada para peserta dengan motor Yamaha.Tentunya ini juga bisa menjadi ancaman serius kepada tim pabrikan maupun privateer pengguna motor Yamaha di Motoprix Jawa. Perlu diketahui race yang berlangsung di sirkuit NP Stadion Kanjuruan kemarin hanya kelas MP6 dan kelas MP3 saja yang berlangsung di trek kering, sedangkan di race lainya berlangsung dalam kondisi wet race alias basah.Motoprix 2016 Malang

NHKhelm

Di trek basah, tentu saja performa motor tidak bisa maksimal dan teknik joki saat membalap di trek basah juga cukup berpengaruh disini. Jadi untuk hasil seri pertama kali ini belum bisa dijadikan patokan bahwa Honda akan menguasai seri Motoprix di region terpanas dan ini membuat seri Motoprix Jawa patut untuk dinantikan.

Boy Arbi Febri, pembalap dari tim Honda Kawahara FDR KYT yang jadi juara di kelas utama MP1 juga mengaku kalau di balap trek basah belum bisa menjadi patokan jika balap di trek kering. Boy Arbi yang aslinya dari Riau ini ternyata juga boleh dikatakan sebagai the rain masternya pembalap Indonesia. ” Saya mencoba untuk main dengan sangat hati-hati, saya juga tidak mengganti ban di saat hujan.Untuk performa motor ini memang cukup smooth dan cocok untuk balap di trek basah. ” tutur Boy Arbi Febri yang jadi andalan dari tim Honda Kawahara FDR KYT.

Boy Arbi Febri saaksi di MP1 Motoprix Malang
Boy Arbi Febri saaksi di MP1 Motoprix Malang

Berbeda dengan Boy Arbi, Wawan Hermawan pembalap dari tim Astra Motor RT Yogyakarta yang menjadi juara di kelas MP2 mengaku kalau skill balap cukup menentukan di balapan dengan trek basah. Wawan Hermawan yang juga membuka sekolah balap ini mengaku kalau motornya tidak dilakukan perubahan setingan di mesin dan hanya mengurangi tekanan ban saja.

” Kalau motor kita hanya mengurangi tekanan ban saja, untuk mesin kami tidak melakukan ubahan apapun karena waktu yang sangat mepet. Disini teknik membalap di trek basah yang cukup licin sangat berpengaruh. ” tutur Wawan Hermawan yang sudah memasuki tahun kedua di tim yang dikomadoi oleh Slamet Suroto ini.

Aksi Wawan Hermawan di MP2 Motoprix Malang
Aksi Wawan Hermawan di MP2 Motoprix Malang

Jadi intinya balapan di trek basah itu power besar bakalan jadi percuma. Buktinya saja Awhin Sanjaya dari tim Sidrap Honda KYT IRC Nissin Trijaya yang gemilang di babak kualifikasi di saat race belum bisa jadi juara. Hal ini juga dialami oleh para pembalap dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NGK Bahtera. 4 pembalap seeded dari tim ini yaitu Wilman Hammar, Syahrul Amin, Sulung Giwa dan Dicky Ersa merasa bahwa power mesin kebesaran dan di balap kemarin hanya bisa digunakan 60% saja powernya.

” Saya tidak bisa maksimal mengeluarkan power mesin, karena kondisi lintasan basah jadi sangat berhati-hati. Terkecuali jika power mesin yang digunakan lebih, pasti bakalan bisa lebih optimal. ” tutur Wilman Hammar yang terjatuh di race MP1 dan MP2 Motoprix Malang kemarin.So, kita tunggu saja seri Motoprix Jawa selanjutnya yang akan digelar di Serang Banten yang akan digelar bulan depan, #MariBerprestasi. [ luvo Motoprix 2016

Boy
Boy Arbi Febri
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan

Motoprix 2016

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakMotoprix Malang 2016, Serunya Kelas Dibawah Umur, Sayang Tanpa Mario
Artikulli tjetërDrag Bike Klaten: Uji Skill di Trek Licin, Senior dan Junior Seimbang !
Media Balap motor online terpercaya, terupdate, terpopuler untuk pecinta dan pelaku balap motor di Indonesia.