BalapMotor.Net – Pada 7 Agustus kemarin, dunia balap tanah air berduka, pembalap potensial asal Sumatera Barat Aditya Anugrah meninggal dunia di usianya yang ke-17. Aditya Anugrah di musim ini merupakan pembalap seeded dari tim Yamalube Bien WHK35 FDR NHK. Adit sapaan akrabnya meninggal dunia karena sakit ginjal.
Bercerita tentang sosok Aditya Anugrah, ternyata pembalap yang di 2015 menguasai kelas pemula di Motoprix Sumatera ini mempunyai sisi baik yang tidak pernah diketahui banyak orang. Aditya Anugrah yang merupakan anak dari keluarga sederhana ternyata merupakan anak yang murah hatinya.
Hal ini diketahui setelah H. Bien Bulkaeni yang merupakan pemilik dari tim yang menaungi Aditya Anugrah datang berkunjung ke Padang untuk menemui keluarga dan juga ke makam almarhum kemarin (9/8). Setelah mendengar cerita langsung dari kedua orang tua dan para sahabat Almarhum, H. Bien Bulkaeni bercerita bahwa sosok Adit memang merupakan sosok anak yang luar biasa dan patut untuk dijadikan panutan.
” Aditya Anugrah merupakan pembalap yang luar biasa, dia tidak pernah mengeluh. Dia juga seorang anak yang murah hati. Ibunya bercerita bahwa ternyata uang dari DP kontrak Adit di tim kita separuhnya dibagikan ke yatim piatu dan yang separuhnya diberikan kepada ibunya yang saat ini berjualan di terminal. ” ungkap H. Bien Bulkaeni saat bercerita tentang Aditya Anugrah by phone dengan reporter.
Perlu diketahui lagi, menurut ibunda dari almarhum, ternyata almarhum yang merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara ini sangat sayang kepada keluarganya. Dengan balap, almarhum ikut membantu ekonomi dari keluarganya. Almarhum ternyata juga mempunyai cita-cita membangunkan rumah untuk keluarganya.
” Adit sangat sayang kepada keluarganya, dengan balap dia ikut membantu ekonomi keluarganya. Saya selalu ingat kalau Adit mempunyai keinginan untuk membangunkan rumah untuk keluarganya yang saat ini masih mengontrak bahkan saat dia sakit dan saya akan memberikan uang kontrak, Adit menolak dan meminta agar saya menyimpanya untuk dikumpulkan agar bisa untuk membangun rumah.Saya juga ingat sebelum puasa waktu dia akan pulang ke Padang, Adit menelpon semua anggota keluarganya dan menanyakan ingin dibelikan apa dari Adit dan Adit langsung belanja untuk membelinya, Adit istimewa mas. ” ungkap H. Bien Bulkaeni yang sampai saat ini masih sedih kehilangan pembalapnya.
Selamat jalan Adit… [ luvo ]
