Jelang Final TPM Cimahi: Chodox Latihan Trek Basah, Bayu Siap Mental dan Chemonk Jadi Kuda Hitam

Eko Chodox terkendala kondisi sirkuit | Foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Final Pertamax Drag Bike 2016 Cimahi memang menjadi topic paling panas minggu ini. Bagaimana tidak, selain karena event garapan Rifat Sungkar Management yang memang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Kali ini akan terjadi pertarungan sengit antara 3 pembalap, yaitu Eko Chodox (Semarang), Bayu Ucil (Purwodadi) dan Eza Chemonk (Bandung).

Meski memiliki gelar Si Raja Drag Bike Indonesia, namun untuk event yang akan dihelat 5-6 November 2016 ini, Eko Chodox sangat mewaspadai kondisi sirkuit di Brigif, Cimahi yang terkenal licin alias kurang nge-grip. Namun dengan pengalaman yang sudah ditempa selama bertahun-tahun, tentu Chodox sudah mempersiapkan untuk balap akhir pekan ini.

NHKhelm

“Persiapan kami lakukan lebih awal mas. Setting motor dan repair sudah wajib kami lakukan. Untuk mengatasi karakter sirkuit Brigif Cimahi yang licin, saya juga secara khusus berlatih dengan trek yang licin mas”, ungkap Chodox yang saat ini memimpin klasemen sementara dengan 172 poin.img_0054

Melihat jajaran kuda besi yang akan dibawa oleh Chodox juga sangat berbahaya. Untuk spek motor 2T bisa dikatakan motor sudah diatas rata-rata, apalagi FU200 milik Simple Ole juga sedang diatas angin. Menjadi menarik, karena besok Chodox akan membesut 4T TU 130cc milik Simple Ole Concept, dimana motor ini sudah lama tidak muncul. Untuk kelas Matic 200cc, Chodox akan membesut motor dari Wahana Baru yang memang sudah dikenal sebagai spesialis matic 200cc.

Namun Chodox tidak bisa bersantai-santai ria, karena di posisi kedua ada Bayu Ucil yang juga memiliki dukungan motor super kencang. Motor-motor dari V-Reinz Bali Queen sudah pasti siap mendukung pembalap asal Purwodadi, Jawa Tengah ini. Khusus di 4T TU 130cc dan Matic 200cc, Bayu Ucil sangat diunggulkan, karena dari catatan hasil beberapa balap minggu lalu dia tampil sangat berbahaya di kelas tersebut. Bayu Ucil juga hanya tertinggal 22 poin dari seniornya yaitu Eko Chodox.

“Kalo untuk motor bisa dikatakan sudah berimbang mas. Hanya tinggal permainan mental dan keberuntungan saja yang akan menjawab siapa yang akan menjadi juara umum TPM tahun ini”, ungkap Bayu Ucil yang juga sudah melakukan setting sejak dini ini.

Bayu Ucil sudah setting motor sejak dini | Foto: Richard
Bayu Ucil sudah setting motor sejak dini | Foto: Richard

Nah, ini dia yang akan menjadi kuda hitam di final Pertamax Drag Bike. Eza Chemonk tahun ini benar-benar menjadi salah satu pembalap pemula yang sangat beringas. Dia juga akan membawa julukan sebagai lokal hero ketika bermain di Brigif Cimahi nanti. Untuk karakter sirkuit, tentu Chemonk sudah sangat hafal. Chemonk masih sangat berpeluang untuk menjadi juara umum, meskipun dia harus bertarung habis-habisan dengan 2 seniornya yaitu Eko Chodox dan Bayu Ucil.

Untuk sekedar informasi, beberap bulan yang lalu. Sebenarnya sudah dilayangkan surat permintaan pemindahan sirkuit dari beberapa tim besar yang tidak perlu disebutkan. Tentu karena karakter sirkuit Brigif yang licin dinilai kurang ideal jika dipaksakan untuk menghelat event final. Namun nampaknya, dari pihak panitia tetap memutuskan sirkuit Brigif Cimahi menjadi sirkuit yang akan menjadi saksi final Pertamax Drag Bike.

Eza Chemonk diprediksi akan jadi kuda hitam | Foto: Richard
Eza Chemonk diprediksi akan jadi kuda hitam | Foto: Richard

Oke, selamat bertarung para jagoan drag bike Indonesia. Ingat, terlalu ambisi pun terkadang justru akan menjadi petaka. Jangan lupakan juga sederet pembalap berbahaya lainnya, yang pasti juga akan ikut mengacak-acak tangga podium di tiap kelasnya. [ richard ]

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakDengan Lorenzo, Ducati Jadi Penantang Serius di MotoGP Musim Depan
Artikulli tjetërCedera, Dani Pedrosa Diragukan Tampil Di GP Valencia
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike