Dua Pembalap Ini Ogah Disebut Pembalap Senior, Mau Tau Alasanya ?

YOga Adi Pratama dan Ardhi Satya ogah dianggap senior
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Karena sudah cukup lama menjadi pembalap dan turun di kelas seeded, Ardi Satya dan Yoga Adi Pratama sering dikategorikan orang-orang sebagai pembalap senior di Indonesia. Akan tetapi kedua pembalap ini ternyata tidak mau kalau dianggap sebagai pembalap senior.

Mereka berdua beranggapan kalau usia mereka masih cukup muda dan belum pantas jika dianggap sebagai pembalap senior.Perlu di ketahui kalau kedua pembalap ini masih berusia dibawah 25 tahun. Ardi Satya yang asli Purworejo, Jawa Tengah saat ini masih berusia 24 tahun, sedang Yoga Adi Pratama yang asli Wonosari, DIY saat ini belum genap 23 tahun.

NHKhelm

“ Kalau di kategorikan pembalap senior saya belum pantas mas, karena saya masih cukup muda,” ujar Ardi Satya yang juga diamini oleh Yoga Adi Pratama.

Mereka berdua memang lahir di dunia balap saat mereka masih berusia cukup muda. Dengan prestasi yang diraihnya pula, mereka berdua cukup cepat naik kelas seeded. Karena lamanya bermain di kelas seeded ini yang membuat mereka dianggap sebagai senior.

“ Saya sudah balap sekitar 14 tahun mas. Pertama kali saya balap di event Bentoel Biru di Purworejo pas saya masih SD. Sekarang banyak pembalap yang munculnya pas umurnya sudah lumayan, jadi mereka keliatan masih muda,” terang Ardi Satya.

“ Saya masih belum genap 23 tahun mas, kalau ga percaya lihat saja KTP saya ini, hehehehe,” jelas Yoga Adi Pratama yang kini mempunyai 2 anak ini yang di 2017 ini bergabung bersama tim Honda Bethar Padang untuk balap di Motoprix Jawa.

Jadi mereka berdua enaknya disebut pembalap apa nih kalau bukan pembalap senior?. Mungkin pembalap muda yang penuh pengalaman boleh juga nih. |luvo

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakJadi Pembalap Tersukses, Rossi Dapat Penghargaan Dari Pemerintah Kota
Artikulli tjetërJuara MP2 Motoprix Kalimantan, Roedi Salim Perkuat ART Kalimantan Barat di 2017
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013