Drag Bike Kudus: Ratio Hasil Riset Batank, Ninja TU Babahe Tembus 7,020 Detik!

Aksi Dwi Batank dengan ninja TU Babahe DRT RDS Racing
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Hadirnya sederet tim-tim papan atas drag bike Jateng, tentunya membuktikan seberapa besar kualitas dari gelaran event Gadhuro Kudus Drag Bike (28/2) lalu. Seperti di kelas Sport 2 Tak TU 155cc, dimana kelas ini memang dikenal sebagai kelasnya para raja alias bukan sembarang motor yang bermain di kelas ini. Pasukan dari ABRT20, Ting-Ting Speed Shop CBM, Babahe Racing dan sederet tim-tim lain yang juga ikut andil dalam balap yang kali ini digelar di sirkuit Lingkar, Jati, Kudus.

Sangat mengesankan ketika ketiga pembalap yang masuk ke tangga podium, mereka berhasil mencetak time kisaran 7,0 detik. Dwi Batank (Semarang) yang menunggangi ninja TU dari Babahe DRT RDS Racing sukses mengunci kelas ini dengan catatan waktu 7,020 detik. Wah sudah mendekati kepala 6 dong? Kuda besi kelir merah ini memang sudah tidak asing lagi di mata pecinta drag bike. Sudah berulang kali motor ini mengantarkan pengemudinya naik ke tangga juara.

NHKhelm

Spek mesin bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan motor-motor tim lain. Seperti lubang porting yang dimodif 41,5mm dan karburator PWK AirStraike 38. Sedikit lebih unik ketika motor ini memamfaatkan bandul atau kruk as model ZX. Untuk urusan hitungan ratio, ternyata sang pembalap langsung turun tangan untuk masalah riset.

Dwi Batank
Dwi Batank

“Iya mas, untuk ratio saya langsung turun tangan untuk risetnya. Kalo karakter motornya sendiri keras mas, udah kaya pake magnet racing aja mas rasanya. Wah kalo motor ini udah pake magnet racing, mudah-mudahan bisa 6,8 mas”, ungkap Dwi Batank seraya janji tersebut.

Wah berarti motor ini masih mengandalkan magnet bawaan motor dong? Tentunya harus terus melakukan riset mendalam untuk semakin  menjamkan waktu. Karena seperti yang kita tahu, mencetak timer kepala 6 tak semudah membalikkan tangan. Pada tahun ini saja baru Kiki Codet (Demak) dengan motor IP93 ABRT20 yang cetak timer kepala 6, meskipun sangat disayangkan pada waktu itu Codet tertangkap jump start.

Pada posisi kedua sampai keempat tercatat dihuni oleh kuda besi Remaja Baru ABRT20. Nico Sakauw, Fandi Pendol juga berhasil mencetak waktu 7,0 detik, lebih rinci Sakauw 7,034 dan Pendol 7,092 detik. Sukma yang juga menggeber motor yang sama berhasil cetak 7,105 detik. Mahmud Arjuna yang membesut motor Ting-Ting Speed Shop CBM berhasil menutup kelas dengan 7,166 detik. Okky CBM selaku mekanik TTSS juga mengutarakan keluhan pada ratio. Riset khusus ratio akan dilakukan pada motornya agar semakin mempertajam waktu.

Mari kita tunggu kiprah dari ninja-ninja TU di kelas “neraka” ini selanjutnya. Tentunya kiprah ninja TU Babahe DRT RDS Racing bersama pembalap andalan Dwi Batank di event-event berikutnya. Tentunya kita tunggu juga hasil risetan mereka yang berhasrat menuju 6,8 detik. [ richard ]Drag Bike Kudus 28 Februari 2016 (75) Drag Bike Kudus 28 Februari 2016 (76) Drag Bike Kudus 28 Februari 2016 (77) Drag Bike Kudus 28 Februari 2016 (78)

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakDrag Bike Kudus, Pelle Bikin Kejutan Dengan Motor FU 200 Barunya
Artikulli tjetërPerdana Turun, Tim Meta Dwiguna Transcorp Unjuk Gigi Di Seri 1 VBI 2016
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike