Dafi Mini Tembus 7,9 Detik di 4T TU 130cc, Lanjut Kontrak Tahun Depan ?

Ancaman Dafi Mini yang pernah tembus di 7,998 detik | Foto: Richard
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Masih seputar Grand Final Kejuaraan Nasional Drag Bike 2016 di sirkuit permanen Gelora Bung Tomo akhir pekan lalu (27/11). Dengan sirkuit yang super istimewa, timer apik akan lebih mudah untuk didapatkan oleh setiap joki. Sepert pada salah satu kelas poin kejurnas yaitu kelas Bebek 4T TU 130cc. Pertarungan di kelas ini tentu sudah jangan diragukan lagi bagiamana sengitnya. Para jawaranya pun pasti balapmania sudah hafal ya kan?

Kali ini giliran Dafi Mini yang bikin geger dengan catatan 7,9 detik di kelas yang didominasi oleh motor vega dan Jupiter ini. Memang catatan 7,9 detik sudah sering muncul di tahun ini, namun perlu dicatat, tidak semua joki dan motor bisa melakukannya. Jadi, bukan perkara mudah untuk tembus di 7,9 detik. Kala penyisihan, Dicky G.A dari V-Reinz Bali Queen sudah mengancam dengan catatan 8,0 detik di posisi pertama. Namun sangat disayangkan di final, motor justru mengalami trouble engine.

NHKhelm

“Iya mas sangat disayangkan ngga bisa maksimal di babak final. Bosh klep turun/ambles mas, jadi peforma motor ngga bisa maksimal”, ungkap Dicky G.A joki yang tahun ini paling sering cetak 7,9 detik.

Ho2 (kiri), Dafi Mini dan punggawa dari Putra Tunggal Manahadap | Foto: Richard
Ho2 (kiri), Dafi Mini dan punggawa dari Putra Tunggal Manahadap | Foto: Richard

Namun balapan justru semakin mengejutkan ketika sang pemula asal Tulungagung yaitu Dafi Mini justru mampu tembus 7,9 detik ! Lebih tepatnya 7,998 detik berhasil dicetak dengan apik oleh Dafi Mini. Pembalap muda belia ini membesut motor dari Putra Tunggal Manahadap, dimana tim asal Jawa Timur ini mempercayakan korekan mesinnya pada Yusuf Nugroho alias Hoho.

Mekanik yang bermarkas di Solo ini memang dikenal sebagai salah satu mekanik handal di dunia drag bike dan road race. Kuda besi dari Ho2 Racing terpantau baru kali ini mampu berlari di 7,9 detik. Ho2 mengaplikasikan piston FJN diameter 55,25mm sebagai pendongkrak tenaga.Kompresi dipatok di angka 14,8 dengan diimbangi durasi noken 280 derajat dan lift 9,7/9,8.

“Speknya memang sedang dibuat sesuai dengan karakter Dafi mas. Untuk ratio, saya pakai perbandingan 1(13/34) 2(18/32), stadart dan 4(21/24). Untuk koling sama dengan tim lain, pakai kampas FR dan pengapian Rextor ProDrag”, ungkap Yusuf Nugroho alias Hoho.

Motor Putra Tunggal Manahadap Ho2 | Foto: Richard
Motor Putra Tunggal Manahadap Ho2 | Foto: Richard

Dari data HASIL, catatan waktu dari 5 pembalap memang sangat rapat. Lihat saja di posisi kedua ada Galih Dwi dari tim Kawahara Trijaya Sakti Pells yang tembus 8,053. Diposisi ketiga ada Yogie Keycot dari tim Aneka Batik V-Reinz dengan catatan waktu 8,055 alias hanya selisih 0,002 dari Galih Dwi. Di posisi ketiga ada tandom dari Galih Dwi yaitu Dwi Batank yang mampu tembus di 8,085 detik. Di posisi kelima ada Alvan Cebonk dari tim SJP33 RC3 Shaputra Soengenep yang sedikit melebar di 8,147 detik.

“Akselerasi bawahnya cepet mas, lumayan susah dibawa juga hehe. Perpindahan giginya  juga kuat banget”, ungkap Dafi Mini.

Prestasi cemerlang yang diraih Dafi Mini ini tentu akan sangat berpengaruh pada karirnya di tahun depan. Info dari sumber yang terpecaya, tahun depan Dafi Mini masih akan berlabuh di tim Putra Tunggal Manahadap. Dafi Mini nantinya akan diduetkan dengan Jhon PK yang juga akan dikontrak oleh Putra Tunggal Manahadap.

“Iya mas, Dafi Mini dan Jhon PK akan kami duetkan tahun depan. Untuk motor juga akan kami buat 2 unit di setiap kelas, satu buat kejurda dan satu untuk event bergengsi”, ungkap salah satu sumber yang terpercaya.

Oke, nantikan berita selanjutnya ya dari gelaran Grand Final Kejurnas Drag Bike Surabaya. [ richard ]

Rextor ProDrag
Rextor ProDrag
Karburator UMA 30
Karburator UMA 30
VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakErwin Ridwansyah, Jafar Munir dan Rifky Fauzi Jadi Juara Umum di Road Race KAC 2016
Artikulli tjetërRio Andrian Tak Terbendung di Grand Final Road Race KAC 2016
Mahasiswa Semester akhir Universitas Jendral Soedirman Purwokerto yang hobi di dunia balap khususnya Drag Bike