ARRC China 2019 : Pimpinan Klasemen AP250 AM Fadly Tak Mau Kena Sunat Lagi, Target Juara Asia Dengan New Ninja 250

Aksi AM Fadly di ARRC Suzuka Jepang | Foto : TWMR
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Meskipun sudah disunat batasan RPM maksimal pada New Ninja 250 pacuannya sebanyak 500 RPM sejak putaran kedua, Andy Muhammad Fadly masih tetap bisa tampil maksimal dan saat ini memimpin klasemen sementara kelas AP250 Asia Road Racing Championship (ARRC).

Pembalap asal Sengkang, Sulawesi Selatan yang membela tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing ini mengumpulkan poin sebanyak 127 poin dan unggul 23 poin dari Irfan Ardiansyah dari AHRT yang berada di posisi kedua klasemen sementara.

NHKhelm

Jelang putaran kelima ARRC 2019 yang akan mampir di Zhuhai International Circuit, China pada akhir pekan ini (9-11/8), AM Fadly mempunyai target serius. Fadly akan berusaha untuk mengamankan posisinya di klasemen, tetapi tidak mau RPM motornya dibatasi lagi.

AM Fadly targetkan juara Asia dengan New Ninja 250 | Foto : TWMR

Perlu diketahui juga bahwa jika gap poin antara klasemen 1 dengan klasemen 5 lebih dari 50 poin maka RPM motor klasemen 1 akan disunat lagi dan Fadly tidak mau motornya kena sunat RPMnya. “Pastinya semua pembalap dan tim tidak mau kalau RPM motornya disunat mas,” ungkap AM Fadly kepada penulis.

“Pokoknya saya bakal melakukan yang terbaik untuk balapan putaran kelima di China ini dan balapan selanjutnya. Saya akan berusaha untuk menjadi juara Asia dengan New Ninja 250. Jadi besok pas balapan saya juga harus mikir agar tidak kena potong lagi, masa sudah kena potong 500 RPM terus dipotong lagi jadi dipotong 1000 RPM,” semangat AM Fadly.

Mari kita doakan yang terbaik bagi AM Fadly agar bisa meraih gelar Juara Asia dengan New Ninja 250 di ARRC musim 2019 ini. Salam #JadilahJuara. | Luvo

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakARRC China 2019 : Pimpin Klasemen, Wawan Wello Fokus Amankan Poin
Artikulli tjetërGaleri Foto Kejurnas OnePrix Seri 2 Tasikmalaya 2019 (Part I)
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013