Ada Apa Dengan GTR Fasttech?

Wilman Hammar diatas GTR Honda Sijhiro Fasttech
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Pada gelaran FOBM Kota Semarang Road Race Champ 2020 di sirkuit Mijen, kemarin (29-30/8) tim Honda Shijiro Fasttech menurunkan amunisi perang dengan spek terbaru untuk Kejurnas. Tetapi, motor yang ditunggangi Wilman Hammar tersebut kurang bersinar.

Lalu ada apa dengan GTR tersebut? Ini tentunya yang menjadi pertanyaan banyak netizen balap di nusantara. Wilman hanya berada di posisi ke-17 pada sesi QTT. Start dari grid ke-17, Wilman Hammar akhirnya mampu finish ke-6 pada sesi race final.

NHKhelm
Masalah Bahan Bakar

Ternyata, GTR tim Honda Shijiro Fasttech tunggangan Wilman mengalami masalah dengan bahan bakar. Hal tersebut membuat motor berkelir putih ini “trouble” pada awal sesi QTT di hari Sabtu. “Sepertinya bahan bakar yang kita pakai kali ini kurang baik mas,” tukas Slamet Suroto, selaku manajer tim.

Slamet Suroto selaku manajer tim

“Pada sesi QTT kemarin trouble, padahal baru beberapa lap. Setelah itu kita turunkan spek mesin dan terbukti pada saat race tidak ada masalah dan bisa finish. Ini berarti memang ada masalah dengan bahan bakar,” terang Slamet Suroto.

Dengan spek down grade, Wilman Hammar tentunya sudah sangat maksimal di race karena start dari posisi buncit dan finish ke-6, coba kalau pakai spek yang tidak diturunin yah.

Om Totok, sapaan akrab Slamet Suroto sendiri menyebut bahwa kualitas bahan bakar yang digunakan yaitu Pertamax Turbo bisa berbeda-beda.

“Ya pastinya ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kualitas Pertamax Turbo pada tiap SPBU berbeda-beda mas dan kebetulan yang kita beli kualitasnya sudah menurun. Apalagi setelah pandemi pasti pembeli Pertamax Turbo menurun dan yang kita beli merupakan stok lama, ya bisa jadi,” tambahnya.

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakHasil New Normal Drag Bike Cicangkal 30 Agustus 2020
Artikulli tjetër“Nicky Hayden” Murid SMP Taman Dewasa Cangkringan Jadi Jawara MP5 di Mijen
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013