Motoprix Tasikmalaya 2015 : Masih Seputar Injeksi, Syahrul Amin Bikin Kejutan

LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Kuda besi injeksi yang sempat bikin galau para peserta Motoprix Jawa, akhirnya bikin geger di seri 3 yang berlangsung di sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya ada 11 April 2015 garapan Kapota Motorsport yang bertajuk Kejurnas Motoprix Pertamax Plus KYT 2015.

Syahrul Amin dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin Bahtera RT yang menggeber Jupiter Z1 injeksi di kelas MP1 akhirnya bisa bersaing dibarisan depan. Amin juga sempat lama didepan lalu bisa bertengger jadi runner up dibawah Reynaldi Pradana dari tim Yamaha Yamalube Bien Racing WHK NHK FDR yang sejak seri 1 di Sentul kecil sudah mendominasi.

NHKhelm
Reynaldi Pradana ( 1 ) Syahrul Amin ( 2 ) dan Ardhi Satya Sadharma
Reynaldi Pradana ( 1 ) Syahrul Amin ( 2 ) dan Ardhi Satya Sadharma

Dengan hasil ini tentu saja keraguan akan riset injeksi dari mekanik Indonesia sudah tidak perlu lagi. Meskipun belum merata karena pemakai injeksi belum semuanya bisa
bersaing di depan.

Syahrul Amin seperti pecah telur Injeksi
Syahrul Amin seperti pecah telur Injeksi

Kuda besi Z1 yang digeber Syahrul Amin sendiri memang baru di seri kali ini bisa bersaing di depan. Z1 garapan mekanik asal Jogjakarta yaitu Widya Krida Laksana alias Gendut GDT ini mengadopsi trothle body dari V-ixion yang di rearmer sampai 30mm, dan mengadopsi ECU dari E Racer.

Namun ternyata fokus utama untuk saat ini dari Gendut ternyata adalah di sektor body agar lebih nyaman untuk digeber. Gendut yang juga mengadopsi klek titanium milik Kawasaki KX ini di jeda seminggu dari memperbaiki body dengan mengadopsi sok depan dari Yamaha Nouvo.

Gendut GDT
Gendut GDT

” Jeda dari Solo ke sini cuma ada seminggu, makanya saya hanya fokus pada pembenahan body. ” tutur Widya Krida Laksana alias Gendut ini.

Selain injeksi dari Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin Bahtera RT, injeksi dari tim YSS Yamaha TDR NHK IRC Yonk Jaya yang digeber Wawan Wello dikelas pemula juga memberikan hasil yang maksimal. Wawan Wello mampu berada di posisi ke-3 di race MP3 seri Motoprix ini.

Wawan Wello Bawa Injeksi Yamaha Yonk Jaya Ketiga di MP3
Wawan Wello Bawa Injeksi Yamaha Yonk Jaya Ketiga di MP3

Untuk kuda besi Honda yang menggunakan injeksi sebenarnya juga sudah memberikan sinyal bagus. Kuda besi injeksi dari Honda Kawahara Racing IRC KYT yang digeber oleh Berry Pratama sudah mampu ke-5 di babak kualifikasi, namun saat race sedikit mengalami kendala dan tidak mampu menyentuh garis finish.

Selain tim Honda Kawahara Racing IRC KYT dan ART Jogjakarta, tim Honda GCX Racing asal Jakarta yang mengandalkan Diaz Kumoro Djati dan Ahmad Saugi ini kini juga sedang gencar juga untuk riset Honda Blade 125 F1. ” Kita sedang gencar untuk riset injeksi, saat ini sedang riset ECU Daytona. ” tutur Adriansyah sang tuner dari tim ini.

Honda ASP juga turunkan Injeksi di MP5
Honda ASP juga turunkan Injeksi di MP5

Tim Honda ASP RT dari Jakarta yang fokus di kelas pemula juga ternyata mempunyai senjata injeksi yang diturunkan di kelas pemula MP5. Kuda besi Honda Blade 125 Injeksi tersebut digeber oleh Arya Aditya pembalap 12 tahun asal Solo.

Ahmad Jayadi
Ahmad Jayadi

Adapun juga tim yang masih menunggu untuk menurunkan kuda besi injeksinya. Daya Honda Jayadi KYT Showa FNI FDR sebenarnya sedang meriset juga kuda besi injeksi, namun belum berani diturunkan jika belum benar-benar oke.

” Kalau kita sih belum berani untuk menurunkan kuda besi injeksi kita, selain belum ketemu setingan yang pas, jadwal balapan yang terlalu mepet juga membuat kita enggan riset sambil diturunkan. Jadi tunggu tanggal mainya saja. ” tutur Ahmad Jayadi yang merupakan pembalap legenda Indonesia ini. Jadi kita tunggu saja gebrakan dari kuda-kuda injeksi di seri-seri selanjutnya. [ luvo ]

Motoprix Jawa Semakin seru
Motoprix Jawa Semakin seru
VND RacingVND RacingPARDPremium
Artikulli paraprakHasil Race Motoprix Seri 3 Region 2 Sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya 11 April 2015
Artikulli tjetërQTT MotoGP Austin 2015 : Marquez Berlari Demi Pole Position Lorenzo Kena Bronkitis
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013