BalapMotor.Net – Sebagai tuan rumah seri perdana Kejurnas Motoprix Region 2, Sirkuit GOR Satria sudah ready sejak hari jumat (7/4). Jadi meskipun sirkuit GOR Satria Purwokerto merupakan sirkuit non permanen, namun BIO Racing Organizer selaku penyelenggara berusaha untuk menyiapkan sirkuit agar bisa digunakan di hari jumat.
Dengan ini tentunya para peserta bisa menggunakan kesempatan tersebut untuk mencari settingan terbaik. Apalagi ini merupakan seri pembuka, dimana ada banyak perubahan komposisi pembalap. Selain itu, di musim baru sebagian tim menggunakan motor yang baru. Meskipun hanya beberapa jam saja latihan tadi sore, namun tentunya lebih mendingan.
“Kita berusaha memberikan yang terbaik di seri pembuka ini. Seperti di tahun-tahun sebelumnya kan kalau ada MP disini kan sirkuitnya sudah bisa digunakan untuk latihan,” ujar Arifin Subehan dari BIO Racing Organizer.
Sirkuit Lebih Pendek-Pendek
Membahas mengenai desain sirkuit yang digunakan pada balapan kali ini, terlihat cukup berbeda dengan pada balapan sebelumnya. Ini terlihat dari tikungan pertamanya. Menurut beberapa mekanik, sirkuitnya berkarakter lebih pendek-pendek dibandingkan sebelumnya.
“ Sirkuitnya kali ini lebih pendek-pendek dibandingkan sebelumnya. Dengan ini motor kami semuanya dinaikan gir belakangnya,” ujar Widya Krida Laksana yang merupakan mekanik dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin NHK DID Bahtera yang menurunkan 3 pembalap seeded dan 1 pemula.
Haris Sakty alias Mlethiz yang merupakan mekanik dari tim Honda Daya KYT Nissin IRC Trijaya juga memberikan tanggapan yang sama. Namun Mlethiz mengatakan kalau treknya masih kurang lebar. Hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya peserta pada musim ini.
“ Sirkuitnya kurang lebar mas, sekarang pesertanya jauh lebih banyak. Seedednya saja lebih dari 40 pembalap,” ungkap Mlethiz yang juga merupakan komandan dari MBKW2 ini. Dengan ini dapat dipastikan kalau gelaran Motoprix Purwokerto 2017 bakalan semakin seru, #MariKePurwokerto. | Luvo