BalapMotor.Net – Jalannya balapan seri pembuka musim balap MotoGP 2015 bikin jantung makin berdebar-debar. Balap malam di Sirkuit Losail, Qatar (29/3) berlangsung rapat dari start sampai finish. Ducati yang memimpin semenjak lampu merah padam bukan kejutan. Ducati biasa seperti itu tahun lalu namun di tengah lomba melempem. Kejutannya, Ducati tak melempem sedikitpun sampai bendera finish dikibarkan. Performa Ducati Desmosedici GP15 di tangan Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone sungguh membuktikan performa Ducati sebenarnya.
Jorge Lorenzo yang sepanjang setengah lomba lebih berduel dengan Dovi dan Iannone di barisan terdepan berkali-kali kalah dalam duel di trek lurus. GP15 pun bisa lincah mengikuti keluwesan YZR M1 di tikungan-tikungan Sirkuit Losail. Saling susul antara Dovi dan Lorenzo memberi ketegangan tersendiri. Iannone yang mengintip di posisi 3 pun sigap bila kedua pembalap di depannya tersebut melakukan sedikit saja kesalahan.
Marc Marquez yang tercecer paling belakang karena out di tikungan pertama harus memaksa RC213Vnya merangsek ke depan. Banyak pembalap disalip dan sempat ada aksi sembrono karena Marquez menyenggol Alvaro Bautista namun tidak ada penalti bagi Marquez. Marc Marquez pun mampu finish kelima.
Performa luar biasa ditunjukkan sang maestro, Valentino Rossi. Start dari barisan tengah membuatnya cukup kesulitan pada awal lomba. Pilihan ban depan berkompon keras membuatnya harus berhati-hati pada awal-awal balap. Rata-rata pembalap lain menggunakan ban depan kompon medium. Namun dengan performa ban depan yang semakin maksimal, Rossi, semakin merangsek ke depan dan menguntit gerombolan Dovi, Lorenzo, dan Iannone.
“Sulit pada saat menyalip Iannone, Ducati punya kecepatan luar biasa di trek lurus. Aku harus menerapkan taktik berbeda agar bisa unggul dari Ducati,” tutur Rossi. Saat Rossi berhasil menyalip Iannone dan Lorenzo kemudian menempel Dovi, Lorenzo mengalami masalah pada helmnya yang membuatnya sulit melihat. “Tiba-tiba helm seperti longgar dan pandangan terganggu. Padahal kesempatan untuk juara maupun podium terbuka lebar,” papar Lorenzo.
Rossi yang berduel dengan Dovi pun jual beli strategi. Trek lurus andalan Ducati menjadi momok bagi Rossi. Rossi pun menunggu hingga dia bisa maksimalkan keunggulannya. “Tiap trek lurus Ducati begitu mudah menyalip, namun aku tahu aku bisa dan aku punya. RK