BalapMotor.Net – MotoGP 2019 memang masih jauh, namun tampaknya sudah mulai panas. Bukan karena soal siapa yang akan jadi juara dunia, dan bukan soal pabrikan mana yang akan tampil menggebrak, melainkan karena pada musim itu, banyak pembalap yang diperkirakan akan hijrah ke tim baru mengingat kontraknya bersama dengan tim lama berakhir pada akhir musim ini.
Bos tim Yamaha Lin Jarvis mengatakan akan ada enam pabrikan yang kontrak pembalapnya berakhir di MotoGP 2018. Enam pabrikan ini tentunya akan bersaing untuk dapatkan pembalap terbaik dengan harapan mampu membawa tim yang dibelanya ke pencapaian yang lebih tinggi. Lin Jarvis meminta enam pabrikan, baik itu Suzuki, Aprilia, Yamaha, Honda dan Ducati dan KTM saling bekerja sama menciptakan kondisi yang kondusif, dan mengendalikan nominal kontrak para pembalap.
“Ini akan jadi perhatian enam pabrikan. Tentunya semua tim akan mengamankan para pembalap agar mampu mengembakan proyeknya secara maksimal. Tetapi ini bukanlah soal yang mudah, karena semua tim akan berlomba untuk merayu pembalap incarannya, yang terpenting adalah menjaga nilai kontrak pembalap yang masuk akal. Saya pikir akan jadi pertarungan yang panas soal kontrak pembalap ini,” kata Lin Jarvis.
Sementara itu KTM menepis isu bahwa timnya menginginkan pembalap bintang di MotoGP 2019, head of motorsport KTM Pit Beirer menegaskan timnya tidak ingin pembalap “superstar”, tim yang didukung oleh Red Bull pada musim ini ingin mempromosikan para pembalap di Moto2, Moto3 dan Red Bull Rookies Cup.
“Kami tidak ingin menggunakan pembalap bintang. Kami terus fokus pada pengembangan pembalap kami sendiri, dimana enam pabrikan juga terus memberikan kesempatan pada pembalap muda untuk menjadi bintang. Kami telah melakukan pekerjaan kami di paddock selama bertahun-tahun untuk memunculkan pembalap baru, mari kita berharap ada pembalap mudah berbakat yang siap dipromosikan pada musim mendatang,” tambahnya. [Deni]
