Yamaha MX King Juara Indonesia MP1 2018, Fokus Durability Jadi Kuncian

Aksi Wilman Hammar
LENKA MiniGPSSS Racing

BalapMotor.Net – Ada banyak hal yang membuat sebuah kemenangan itu dapat diraih. Jika dalam balap, pastinya skill pembalap dan kualitas pacuan tentu menjadi salah satu yang berpengaru selain ada beberapa hal lain.

Kali ini penulis mau membahas mengenai Yamaha MX-King dari tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin DID NGK Bahtera pacuan sang juara Indonesia kelas MP1 musim 2018 ini yaitu Wilman Hammar. Membawa modal poin 25 sebagai sang juara region, Hammar mampu tampil impresif di Grand Final sehingga mampu menjadi juara.

NHKhelm
Wilman Hammar Juara Indonesia

Meskipun finish kedua, tetapi Hammar sempat tercecer kebelakang dan berada di luar 10 besar. Tetapi perlahan Hammar mampu melaju kedepan dan finish kedua di belakang Fitriansyah Kete. Dari hasil tersebut, tentunya membuktikan bahwa kualitas Yamaha MX-King pacuan Hammar memang oke punya.

Baca JUga : Wilman Hammar Juara Indonesia Kelas MP1

Menurut Widya Krida Laksana sang tunner, motor pacuan Hammar tersebut tidak banyak berubah dari sebelumnya. Mengingat trek Gelora Bung Tomo Surabaya yang panjang serta suhu udara yang cukup tinggi, Gendut sapaan akrab Widya Krida Laksana fokus pada perubahan rasio dan durability mesin.

Selebrasi Yamaha Bahtera

“Untuk power tidak banyak  berubah mas, untuk Grand Final kemarin saya fokus pada perubahan gigi rasio dan durability mesin. Ini tentunya menyesuaikan dengan karakter sirkuit Gelora Bung Tomo yang panjang dan suhunya panas.” Ujar Widya Krida Laksana.

Mengenai hal tersebut, Gendut melakukan beberapa perubahan agar mesin awet sampai bendera finish dikibarkan. “Untuk durability kita mengubah rasio kompresi dan kurva pengapian saja mas,” ujar Owner GDT Racing yang bermarkas di Berbah, Sleman – DIY ini.

Widya Krida Laksana

Selain itu, untuk menambah durability mesin dengan suhu udara yang cukup tinggi di Surabaya kemarin, busi NGK Iridium IX juga sangat berpengaruh. Busi NGK Iridium IX tetap stabil meskipun suhu mesin cukup tinggi saat digeber abis oleh Wilman Hammar.

Nah, selain mesin, ban IRC Fasti 1 yang digunakan oleh Wilman Hammar juga menjadi salah satu penentunya. Ban buatan PT. Gajah Tunggal TBK ini tetap mencengkeram aspal kendati terus digeber dan dipaksakan dalam suhu udara yang cukup tinggi, mantap. Selamat untuk Wilman Hammar dan Yamaha Bahtera Racing. | Luvo

VND RacingVND RacingPARD
Artikulli paraprakGaleri Foto Best Moment Grand Final Motoprix 2018 Part II
Artikulli tjetërKebangkitan Samudro Pitik Sukoharjo, FU 200 Jawara IDC dan Jupie 130 Cetak 7,8 Detik!
Pimpinan redaksi di BalapMotor.Net yang gila balap sejak kecil dan mulai menjadi jurnalis balap sejak 2013